fbpx

VIAR Motor Gandeng UGM Kembangkan Motor Listrik

Yogyakarta  (mediapelangi.com)-VIAR motor Indonesia menggandeng UGM dalam pengembangan motor listrik yang akan dirilis mulai tahun 2017. Dalam waktu 5 tahun kedepan PT Triangle Motorindo dan UGM melakukan riset dan pengembangan untuk sepeda motor listrik jenis Viar Pulse dan Q1 terutama pada sektor engine, controller, Baterry Management System dan baterai.

Presiden Direktur PT Triangle Morindo Ignatius Kartiman mengatakan alasan VIAR menggandeng UGM dalam pengembangan motor listrik karena UGM dinilai lebih maju dalam riset mobil dan motor listrik. Karena itu, hasil riset dan teknologi otomotif dalam kendaraan listrik tersebut bisa membantu percepatan pengembangan pabrikasi motor listrik VIAR.

Kepala Pusat Inovasi Otomotif UGM Dr. Jayan Sentanuhady menjelaskan cakupan kerjasama antara UGM dan VIAR.

“Pertama di bidang sepeda motor listrik, untuk injeksi mesin konvensional, terakhir pengembangan kendaraan mobil murah; pick up tetapi murah. Ini kerjasamanya lama sekitar 4 tahun. Pad atahap awal ini kita hanya akan focus pada evaluasi, testing  untuk kendaraan listrik VIAR. Kita akan masuk ke fuel injection kemudian pengembangan kendaraan niaga murah”, jelas Jayan Sentanuhady, Selasa (8/11/2016).

Kendala terbesar dalam pengembangan kendaraan listrik, menurut Jayan, adalah pengembangan kapasitas baterai, motor listrik dan conttroller. Untuk harga baterai saja bisa mencapai 30 persen dari seluruh harga kendaraan, umur baterai pun terbatas hanya 2-3 tahun.

Direktur Riset dan Pengembangan VIAR Indonesia, Heru Sugiantoro mengakui salah satu kendala pengembangan motor listrik selama ini lebih kepada belum efisiennya waktu pengisian baterai dan kapasitas baterai.

“Lewat kerja sama ini kita harapkan ditemukannya baterai yang ukurannya tidak terlalu besar tapi memiliki kapasitas listrik yang besar,” kata Heru Sugiantoro.

“Kendalanya sekarang ya itu baterai. Bagaimana kapasitas baterai itu tidak terlalu banyak tetapi memiliki daya jelajah yang panjang. Yang kedua, bagaimana baterai itu cepat di-charge. Sekarang ini kalau kita pakai baterai dengan kapasitas hanya 4 jam itu nge-chargenya juga 4 jam, itu tidak efisien. Kedua, baterainya tidak usah terlalu besar tetapi mempunyai daya simpan yang besar”, jelas Heru Sugiantoro.

PT VIAR Motor Indonesia berdiri sejak tahun 2000 lalu. Pabrik motor buatan anak Indonesia tersebut berlokasi di kota Semarang, kapasitas produksi mencapai 25 ribu unit per bulan. Saat ini produksi segala jenis motor VIAR sekitar 13 ribu per bulan.

Produksi tertinggi pada jenis kendaraan motor roda tiga yang berhasil menguasai pangsa pasar di Indonesia. Meski demikian, pemenuhan komponen lokal sampai saat ini baru mencapai 40-60 persen. Melalui kerjasama riset dan pengembangan dengan UGM diharapakan pemenuhan komponen lokal bisa meningkat menjadi 80 persen. (mp02/kbrn)

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.