fbpx

Taman Pecampuan Desa Pakraman Sala Ramai Pengunjung

Bangli (Mediapelangi.com)-Wisata spiritual belakangan banyak disukai masyarakat.  Yang teranyar, masyarakat mulai banyak berkunjung melukat (melakukan pembersihan diri) ke Taman Pecampuan, Desa Pekraman Sala, Susut. Tempat wisata spiritual ini sangat unik karena terdapat tirta dalam goa, dan untuk masuk ke dalamnya melalui mulut patung naga.

Menurut Bendesa Pekraman Sala, Ketut Kayana keberadaan tempat pelukatan ini sangat unik. Karena dalam goa terdapat tirta tulak wali yang diyakini bermanfaat untuk pengobatan. Karena berada dalam goa, untuk mencapainya harus masuk lewat patung mulut naga di bibir goa. Selain tirta tersebut, juga terdapat tiga tirta lainnya yakni tirta pandan yang diyakini untuk penolak bala atau marabahaya; tirta pule untuk pengobatan dan tirta bungbung untuk kelancaran ekonomi. ‘’Patung mulut naga baru dibuatkan belum lama ini. Kalau goanya memang sudah ada sejak lama,’’ ujar Kayana, Minggu (13/08/2017).

Lebih lanjut Kayana membeberkan, di obyek wisata tirta ini terdapat sembilan pancuran. Empat buah di utara dan lima di timur. Jumlah ini sesuai pengider buana. Kendati belum dibuka resmi, obyek wisata spiritual ini sudah banyak dikunjungi masyarakat baik dari Bangli, Gianyar, Tabanan bahkan hingga luar Bali seperti Lombok. Tempat parkir pengunjung saat ini dikatakan belum ada. Mereka masih parkir di pinggir jalan menuju tirta pecampuan. Untuk mendukung penataan obyek, rencananya akan dibuatkan tempat parkir khusus. ‘’Sejak seminggu terakhir tempat ini ramai dikunjungi. Untuk melukat juga tidak diharuskan membawa sarana bebantenan khusus, tetapi disesuaikan dengan kemampuan namun yang terpenting kwangen dengan bunga tunjung tiga warna dan diisi uang kepeng. Demikian juga tidak ada pantangan khusus kecuali cuntaka,’’ jelasnya.

Air yang digunakan untuk pelukatan tersebut keluar dari sumbernya di dalam gua. Urutan untuk melukat disana, pengunjung terlebih dahulu mandi di toya penyampuhan yang berada di bawah. Selanjutnya barulah naik ke pancuran kedua, tujuannya untuk menghilangkan cuntaka. Setelah di kedua pancuran ini, baru melukat di pancuran utama.  Sebelum melukat di tempat utama.

Pelaku pariwisata Mangku Suteja menambahkan, wisata spiritual seperti ini sasaran utamanya wisatawan lokal. Di sekitar tempat pecampuan itu juga terdapat sejumlah air terjun. Potensi ini akan dikelola untuk mendukung wisata spiritual tersebut (*/mp).

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.