Gianyar, mediapelangi.com – Trauma letusan gunung api, seluruh warga Banjar Pengalusan, Desa Ban, Kubu, Karangasem memilih mengungsi ke wilayah Gianyar. Tidak jelas sampai kapan akan berakhir, merekapun memilih tinggal di rumah milik sanak saudaranya bersama dengan puluhan anak-anak sekolah dan bayi yang baru lahir.
75 warga dari 20 kepala keluarga ini mengaku trauma dengan letusan Gunung Agung sebelumnya yang terjadi di tahun 1963. Dengan difasilitasi tokoh adat setempat pun akhirnya memilih mengungsi dengan membawa seluruh anggota keluarga serta barang-barang smapai batas waktu yang belum ditentukan.
Bahkan dalam kondisi terpaksa, bayi yang baru lahir serta puluhan anak-anak yang masih bersekolah kini juga sementara tinggal di rumah milik salah warga yang masih menjadi kerabatnya di Banjar Puakan, Desa Taro, Tegallalang, Gianyar.
I Wayan Lebih, Bendesa Pakraman Pengalusan lebih dari 75 orang sengaja diungsikan sementara menunggu status gunung api normal kembali. “Sementara bayi dan anak-anak diberikan perawatan kesehatan khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga terpaksa memasak bersama dengan menggunakan kayu bakar dengan menu seadanya,” ujarnya. (*mp)