Gianyar (Mediapelangi.com)-Ajang olahraga terbesar tingkat Provinsi yaitu Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali ke-XIII Sabtu sore (23/9/2017), bertempat di Lapangan Astina Gianyar ditutup oleh Gubernur Bali, diwakili oleh Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta.
Turut hadir dalam upacara penutupan Porprov Bali ke XIII kali ini adalah para undangan yang terdiri dari unsur Pemerintah Daerah Kabupaten/kota dan Provinsi, unsur TNI dan Kepolisian, perwakilan kontingen kabupaten/kota se-Bali, KONI se-Bali, dan perwakilan media massa.
Acara pokok penutupan terdiri dari laporan Ketua Panitia, penurunan Bendera Porprov, penyerahan mandat lokasi Porprov berikutnya dan pemadaman api Porprov.
Sebelum membacakan sambutan Gubernur Bali, Sudikerta mengajak seluruh peserta upacara menundukan kepala sejenak atas situasi dan terjadinya gejala erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.
Dalam sambutannya Gubernur Bali mengajak seluruh pemprov-pemprov olahraga di Bali menjadikan ajang olahraga Porprov melahirkan atlet-atlet daerah yang berprestasi agar bisa menghadapi event yang bersekala nasional dan international. “Atlet bodong”, ada cerita atlet bodong, hal itu bukanlah suatu pembinaan untuk memunculkan prestasi atlet, sudah selayaknya Pengcab, KONI dan Pemerintah Daerah yang menggunakan “atlet bodong” (atlet yang berasal dari luar daerah-red) kedepan tidak boleh terjadi lagi. “Tujuan Porprov adalah untuk membina atlet lokal agar mampu berprestasi di tingkat nasional dan international, termasuk pemanfaatan bonus-bonus tersebut akhirnya tidak dimanfaatkan di daerah kita, tetapi dimanfaatkan daerah lain sehingga kita tidak memetik manfaat dari bonus tersebut”, ujar Sudikerta.
Lebih lanjut Sudikerta juga menyoroti pelaksanaan event-event porprov yang memanfaatkan Event Organizer (EO) yang berasal dari luar Bali, kedepan selayaknya kita memanfaatkan ekonomi kerakyatan yang ada di daerah agar daerah dapat memetik manfaatnya. “Kita banyak punya UMKM dan EO tetapi tidak bisa menikmati event besar seperti sekarang ini”, tegas Sudikerta yang nada-nandanya menyikapi penggunaan EO dari luar Bali saat pembukaan porprov XIII di Stadion Dipta tanggal 17/9/2017 lalu yang berujung kekecewaan para kontingen karena rowndown acara tidak sesuai dengan misi olahraga.
Acara penutupan kali ini juga diisi menyerahkan bendera Porprov kepada perwakilan pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan yang diwakili oleh Staf Ahli Hukum dan Politik I Made Riawan menandai pelaksanaan Porprov ke –XIV tahun 2019 akan berlangsung di Kabupaten Tabanan. Keputusan Tabanan sebagai tuan rumah, hal itu sudah berdasarkan hasil rapat koordinasi KONI se-Bali bersama Pemeritah Daerah Tabanan pada tanggal 22 September 2017 di Sekretariat KONI Bali di Denpasar yang saat itu langsung dihadiri oleh Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan perwakilan Komisi IV DPRD Tabanan Edy Nugraha.
Hingga berakhirnya Porprov XIII berhasil sebagai juara umum pertama Kabupaten Badung dengan perolehan medali emas terbanyak yakni emas 137, perak 144, dan perunggu 107 buah. Juara umum kedua diraih oleh Kota Depasar dengan jumlah medali emas 128, perak 115, dan perunggu 104 buah. Juara umum ketiga kabupaten Gianyar dengan jumlah medali emas 53, perak 36, dan perunggu 85 buah. Berikutnya berturut-turut kabupaten Buleleng dengan jumlah medali emas 47, perak 51, dan perunggu 86 buah, Kelungkung medali emas 20, perak 34, dan perunggu 46 buah, Bangli emas 17, perak 15, dan perunggu 41, Karangasem emas 12, perak 18, dan perunggu 45, Jembrana emas 10, perak 24 dan perunggu 61, sedangan Tabanan sebagai juru kunci dengan jumlah medali emas 10, perak 24 dan perunggu 41.
Sedangkan atlet terbaik menurut penilaian SIWO PWI yaitu kategori atlet putra terbaik diraih oleh I Gusti Agung Lingga Yudistira Setiadi atlet Taekwondo dari Kabupaten Karangasem. Sedangkan kategori atlet putri terbaik diraih oleh Dewa Ayu Made Sriartha Kesuma Dewi atlet Bola Basket dari kabupaten Gianyar (*/mp).
