Tabanan, mediapelangi.com – Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam membantu para Pengungsi Gunung Agung terus dilakukan, Setelah minggu kemarin Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti meninjau langsung para pengungsi di Baturiti, kini Bupati Eka segera menggelar rapat bersama para OPD Tabanan, Camat, dan Unsur Muspida untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para pengungsi di Tabanan. Rapat tersebut digelar, Senin (25/9) di ruang rapat kantor Bupati Tabanan.
Berdasar laporan dari masing-masing camat di Tabanan saat ini jumlah pengungsi di Tabanan sudah mencapai 2763 orang yang tersebar di 10 kecamatan yang ada di Tabanan. Sebagian besar dari pengungsi tinggal di rumah keluarganya, dan sebagian telah ditampung di posko-posko tiap kecamatan.
Bupati Eka dalam rapat tersebut mengatakan pengungsi di tiap kecamatan yang jumlahnya di atas 100 orang diharapkan segera diarahkan ke posko utama. Karena dengan tinggal di posko utama pengungsi akan lebih sehat, dan terkontrol. Di posko utama juga penanganan dan penyaluran bantuan dapat terorganisir dengan baik.
“Syarat posko utama boleh berupa banjar dan wantilan, tentunya ini juga seijin masyarakat disana, apakah mereka bersedia atau tidak wantilannya dipakai. Pilihlah posko yang dekat dengan sekolah agar memudahkan anak-anak sekolah untuk sekolah, ingat pendidikan bagi anak-anak sangatlah penting. Selain itu, setiap posko utama harus memiliki syarat kelengkapan seperti; dapur umum, gudang logistik dan fasilitas MCK yang memadai, “ ujar Bupati Eka
Bupati Eka mengatakan bahwa data terkait jumlah pengungsi serta apa saja yang menjadi kebutuhan mereka harus di data dengan jelas dan tepat sehingga Pemkab dan OPD terkait bisa segera menyediakannya, khususnya kebutuhan yang menjadi prioritas.
“Semua yang menjadi kebutuhan akan kita siapkan, jadi datanya harus jelas. Saat ini yang paling dibutuhkan oleh pengungsi selain makanan adalah barang-barang kebutuhan untuk bayi dan wanita seperti susu, pampers, pembalut wanita, dan lainnya harus lebih banyak disiapkan,” ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan sudah menyiapkan kasur lipat bagi pengungsi yang akan diberikan di posko-posko utama.
“Banyak pengungsi yang tidur di lantai sehingga mereka jadi sakit. Oleh karena itu salah satu ide saya adalah menyediakan kasur lipat, dimana saya sudah menyiapkan 200 lebih selimut dan kasur lipat. Ini akan diberikan di posko utama. Kalau pengungsi di rumah penduduk tidak bisa diberikan, jadi datanya sekali lagi harus benar-benar terdata,” terang Bupati Eka.
Bupati Eka juga selalu concern terhadap makanan yang dikonsumsi oleh pengungsi. Ia menegaskan pengungsi tidak boleh terlalu sering mengkonsumsi mie instan dan harus mengkonsumsi makanan yang sehat.
“Pengungsi harus sehat, jangan sampai mereka sakit. untuk makanan kurangi mie instan, makanan harus sehat. Perbanyak asupan beras, telur, sayuran dan bumbu dapur.
Dikatakannya kebersihan dan kesehatan juga harus dijaga. Khususnya kebutuhan MCK, agar segera di data sehingga PU bisa turun. Pihaknya juga memastikan akan secara rutin meninjau langsung ke posko utama untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan berjalan dengan optimal.
“Pendataan harus jelas sehingga bantuan yang diberikan tepat. Jangan sampai ada yang kurang, dan terus berikan update mengenai keadaan pengungsi. Mari kita bekerja bersama secara maksimal. Kita harus bekerja dengan hati yang tulus dan ikhlas karena ini adalah pengabdian,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial I Nyoman Gede Gunawan mengatakan sampai saat ini penyaluran distribusi kebutuhan pengungsi sudah dilakukan di masing-masing kecamatan. Untuk persediaan logistik sendiri masih bisa hingga 3-5 hari ke depan.
“Distribusi sudah dilakukan di masing-masing kecamatan. Persediaan sudah kami siapkan, kami masih memiliki stok hingga 3-5 hari ke depan. Kami berharap bantuan tidak fokus pada posko Induk namun langsung ke tempat yang membutuhkan karena ini akan mempermudah pendistribusian,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut juga dilakukan pemberian masukan dan saran dari masing-masing peserta rapat, serta pembahasan rencana ke depan seperti pengadaan tim keadaan dan aktivitas swadaya pengungsi. (hmstbn/ay)