Tabanan, mediapelangi.com – Para Pengungsi Gunung Agung di Posko Pengungsian Marga, Tabanan mendapatkan pelatihan pengolahan ikan yang diberikan oleh Pemkab Tabanan, Jumat (6/10/2017). Sebelumnya, pelatihan ini telah dilakukan di Posko Pengungsian Baturiti dan akan dilakukan di posko lainnya. Pelatihan difokuskan untuk mengolah bahan makanan yang bersumber dari ikan, seperti keterampilan membuat bakso dan juga nugget. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Perikanan I Made Subagia, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tabanan, Ny. Putriningsih Wirna dan Camat Marga I Gst Agung Alit Adiatmika.
I Made Subagia menjelaskan, Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan life skill bagi para pengungsi di Tabanan, sesuai dengan arahan Ibu Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
“Sesuai kebijakan Ibu Bupati, Pemkab Tabanan akan memberikan pelatihan kepada para pengungsi diantaranya demo mengolah aneka ikan, dengan harapan para pengungsi mendapat keterampilan dan dapat menggunakannya sebagai bahan pangan. Tidak hanya itu, ketika ibu-ibu dalam suasana yang sudah aman dan kembali ke asal, keterampilan ini bisa dipakai memenuhi kebutuhan pangan keluarga atau pada upacara tertentu,” jelasnya.
Sementara itu, Ny. Putriningsih Wirna yang menjadi instruktur, dengan keterampilannya memberikan pelatihan kepada para pengungsi, dirinya dibantu oleh anggota DWP Tabanan. Dirinya menjelaskan bahan yang dipakai untuk pelatihan ini adalah ikan, khususnya ikan lele karena di Tabanan banyak produksi lele. Namun nantinya bahan ini bisa divariasikan.
“Nanti dagingnya bisa divariasi, seperti ayam atau babi, sesuai dengan kebutuhan dan selera, bisa juga dikombinasikan. Ke depannya bila memungkinkan kami akan adakan pelatihan membuat krupuk dengan bahan baku lele,” imbuhnya.
Ny. Wirna juga berinteraksi dengan pengungsi, dirinya berpesan agar pengungsi selalu bersemangat dan selalu berdoa karena pengungsi tidak sendirian.
“Dimanapun Ibu berada, Ibu harus selalu bersyukur dan berdoa. Jangan bersedih dan tetap semangat karena kalian tidak sendiri, kita ada untuk kalian,” ucapnya.
Salah satu pengungsi di Posko Marga, Ayu Suci (23) asal Karangasem mengaku sangat senang dengan diadakannya pelatihan ini, apalagi sebagai Ibu Rumah Tangga keterampilan ini merupakan tambahan ilmu baginya yang bisa ia terapkan tidak hanya saat ini namun juga kedepannya saat kembali ke Karangasem nanti.
“Saya merasa sangat senang dengan pelatihan ini. Sebagai Ibu Rumah Tangga saya nanti bisa memasak dengan menu ini dan siapa tau ke depan bisa dipakai untuk usaha berjualan bakso,” ujarnya riang. (hmstbn/ay)