fbpx

Bupati Tabanan Terima Audiensi Perbekel Desa Kukuh

Tabanan,mediapelangi.com– Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Yatnanadi, menerima audiensi Perbekel terpilih Desa Kukuh, didampingi beberapa pemuda Kukuh, di Ruang Kerja bupati Setempat, Selasa (17/10).

Dalam audiensi tersebut Bupati Eka membagi pengalamannya selama memimpin Tabanan. Banyak hal yang dibahas dalam dialog tersebut, yang intinya memberikan sebuah pengalaman sebagai seorang pemimpin kepada Perbekel terpilih Desa Kukuh yakni I Made Sugianto.

Bupati yang akrab disapa Eka tersebut menegaskan bahwa di dalam memimpin intinya Cuma satu yaitu banyak berdoa kehadapan Beliau. Selama memohon perlindungan dari Beliau, niscaya suatu beban akan menjadi sebuah pembelajaran untuk menjadi lebih kuat.

“Sekarang kuncinya adalah banyak berdoa, kan kemudahan itu lahirnya dari Beliau. Biar orang yang ngamuk atau demo mengancam kita, namun kita hadapi saja, cuek aja. Jangan dijadikan beban. Artinya setiap ada beban adalah ujian untuk kita lebih cerdas, untuk kita lebih kuat dan kita harus melihatnya dari sisi yang positif. Jangan liat semua itu negatif”, ungkap Eka.

Dirinya pun menegaskan bahwa setiap orang pasti memiliki anggapan yang berbeda. Jelek bagi orang lain, belum tentu jelek bagi kita. Dibalik semua itu dikatakannya ada banyak pembelajaran yang positif. “Setiap ada apapun dianggapan manusia normal itu adalah jelek, belum tentu itu jelek bagi kita. Tapi dibalik itu kalau dibedah lagi. Banyak pembelajaran positif yang bisa membuat kita lebih kuat, lebih cerdas, lebih pinter. Contoh Aku, dizolimin kayak apa dulu waktu pertama-kali sebagai Bupati. Buktinya survey-Ku naik, rating-Ku naik, itu karena apa? Karena dizolimi terus”, Tegas Eka.

Bipati asal Tegeh, Angseri ini juga menjelaskan bahwa rakyat sudah cerdas, sudah pinter dan pastinya sudah pada mikir. Jangan pernah pedulikan omongan orang. Dirinya berpesan agar selalu menunjukkan kinerja yang baik di dalam memerintah. “Rakyat itu sudah cerdas. Rakyat itu sudah pinter. Rakyat itu mikir. Disamping itu aku juga kenal, lebih terkenal. Biarin saja orang ngomong apa terserah.  Jadi ambil sisi positifnya, jadi yakin bahwa kita mampu. Kita bisa. Jangan menganggap itu berat, habis itu membuat kita down, terus enggak mau melangkah. Itu Salah. Justru kebalikkannya, semakin itu besar semakin itu artinya kita akan mendapatkan anugerah yang besar, dampak yang besar. Seperti itu”, Ungkap Eka.

Mendengar wejangan dari Bupati Eka, Sugianto yang merupakan mantan Wartawan ini menuturkan pengalaman pertamanya sebagai pemimpin. Dirinya merasa saat ini sebagai orang yang sangat diperlukan dan merasa menjadi orang yang berguna dalam masyarakat. “Saya merasa jadi orang yang diperlukan, jadi orang yang dibutuhkan, jadi orang yang digantungkan. Ya baru seperti itu yang saya rasakan saat ini”, jelasnya sambil bercanda agar suasana lebih nyaman.

“Dan syukur, apa yang Saya lakukan selama ini, permintaan Saya ke Kabupaten selalu terpenuhi. Dan untuk melakukan sinergi dengan masyarakat sesuai dengan visi misi Kabupaten Tabanan. Saya selalu bikin respon cepat, artinya sinergi Pemerintahan Kabupaten sampai ke Desa itu terwujud”, lanjut Pemuda asal Lodalang, Kukuh ini.

Tidak lupa juga dirinya menyampaikan tujuan utamanya bertemu dengan Bupati Eka. Dia menjelaskan kedatangannya dengan mengajak panitia acara dan tokoh pemuda agar mereka lebih termotivasi dan bisa tertular energy positif Bupati Tabanan. Lanjut dirinya menyampaikan tujuan kedatangannya menemui orang nomer satu di Tabanan. “Tiang hari ini bersama klian banjar Lodalang selaku panitia. Saya sengaja ajak juga yang muda-muda, agar mereka termotivasi dengan energy positif Ibu. Sekaligus biar mereka senang. Tiang lanjut, tanggal 27 oktober nanti kami menggelar Karya Pedudusan Alit, Pengratep, Mupuk Pedagingan, Pemelaspas lan Pujawali Ida Ratu Gede Alit ring Pura Luhur Gonjeng”, jelasnya.

“Acara tanggal 19 ini kami Ngeratep, setelah itu tanggal 25 kami mengundang Ibu Bupati Beserta Bapak Gubernur. Kami berharap Ibu Bupati pada tanggal tersebut bersedia menyaksikan Kegiatan yang kami laksanakan”, lanjutnya.

Sugianto juga menjelaskan penghabisan dana dari Ngeratep dan biaya Upakara. Untuk Ngeratep (perbaikkan barong) pihaknya menghabiskan dana sebesar Rp. 325 juta. Sedangkan upakara yakni Padudusan Alit, Mendem Pedagingan, Melaspas dan Pujawali menghabiskan dana sebesar Rp. 250 Juta. “Kalau perbaikkan Barong, kami habiskan dana Rp. 325 juta. Upakara Rp. 250 juta. Untuk perbaikkan Barong, lumayan kami mendapatkan punia dan berupa penggalian dana yang terkumpul sebanyak Rp. 100 juta. Modal awal pribadi kami sebesar Rp. 250 juta, jadi kami kekurangan dana kurang lebih Rp. 200 juta”, lapor pihaknya.

“Sudikah kiranya, Ibu Bupati sebagai pimpinan dari Kabupaten Tabanan, bisa membantu apa yang menjadi kekurangan kami di dalam ngewangun Karya ini. Sehingga dapat meringankan beban dari masyarakat kami”, harapnya. @hmstbn-*mp).

 

 

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.