Tabanan, mediapelangi.com – Diduga karena menderita sakit yang tak kunjung sembuh, seorang petani Ni Wayan Natri (63) warga Banjar Dinas Suradadi, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, Selasa (14/11/2017).
Tubuh korban ditemukan dalam posisi tergantung di pohon jeruk depan rumah korban oleh menantunya Ni Luh Gede Ida Antari ( 27) sekitar pukul 5.30 Wita.
Menurut informasi di lapangan, pada hari Selasa (14/11/2017) sekitar pukul 02.00 Wita anak korban, I Komang Gede Selamet (34) mendengar pintu dibuka dan Ibunya keluar. Gede Selamat kemudan tidur lagi karena seperti biasa Ibunya keluar buang air kecil. Namun sekira jam 05.30 Wita setelah bangun pagi, korban tidak ada di kamar tidur. Semua keluarga mencari hingga ke sawah dan tidak ditemukan sehingga saksi pun kebingungan.
Sesaat setelah pencarian tersebut menantu korban yakni Ni Luh Gede Ida Antari menengok ke pohon jeruk yang ada di depan rumahnya. Alangkah kagetnya, menantu korban melihat tubuh mertuanya dalam posisi tergantung. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke anak korban dan keluarganya. Setelah melapor ke aparat desa dan pihak kepolisian, anggota bhabinkamtibmas, reskrim dan piket fungsi Polsek Pupuan bersama Tim Medis Puskesmas Pupuan 2 melaksanakan olah TKP. “Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Pupuan, korban dinyatakan murni gantung diri, karena tidak ada tanda tanda kekerasan di tubuh korban,” jelas Kapolsek Pupuan AKP IB Mahendra.
Dirinya menambahkan menurut keterangan pihak keluarga diketahui jika korban mengalami depresi akibat sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. “Korban sering mengeluh kepada anaknya, karena sakitnya tak kunjung sembuh dan bosan hidup,” imbuhnya.
Keluarga korban pun mengikhlaskan kepergian korban dan menolak melakukan visum. Dan rencananya jenazah korban akan dikuburkan di Setra Desa Adat setempat sore ini. (ay/mp)