Tabanan (Mediapelangi.com)- Pendekatan budaya menjadi salah satu strategi yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika-Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Direktorat Pengelolaan Media Publik untuk mengajak generasi muda bijak memasuki dunia melenium dimana teknologis informasi berkembang sangat pesat terutama dalam menggunakan media sosial sehingga tidak berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain, terang Direktur Pengelolaan Media Publik Drs. Sunaryo, MM saat hadir di tengah-tengah malam puncak kesenian rakyat di areal Parkir Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta Tabanan, Sabtu (26/11/2017), malam.
Menurut Sunaryo, Kominfo mengadakan pentas kesenian rakyat malam ini adalah satu rangkaian dengan penyelenggaraan forum diskusi publik tentang “Pemuda Peduli Budaya Bangsa, yang digelar pagi di hari yang sama bertempat di Gedung Bali International Training and Development Center (BITDEC), di Nyanyi-Beraban Tabanan Bali.
“Pagi –sampai siang tadi kami menggelar diskusi publik melibatkan pelajar, mahasiswa dan guru-guru, kami kerjasama dan bersinergi dengan anggota DPR RI Komisi I Bapak AA. Bagus Adhi Mahendra Putra, malam ini adalah malam puncak”, terang Sunaryo.
Menurutnya pentas budaya yang digelar di Tabanan bertujuan, bagaimana pemuda sebagai generasi melinia ini mampu menggunakan budaya untuk merekatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“ Jangan sampai budaya tidak dipelihara dan tidak dibina, lama-kelamaan budaya kita bisa diambil oleh negara lain, kita wajib menjaga dan bila perlu terus mengembangkan budaya yang kita miliki. Bali nilai jualnya adalah budaya, tanpa budaya Bali yang luar biasa ini Bali tidak akan dikenal. Buktinya Bali lebih dikenal dari indonesia, Bali memiliki daya tarik karena budaya, saya sendiri saat pertama kali datang tahun 2017 sangat tertarik dengan kebudayaan yang ada seperti pakaian, upacara, adat istiadat dan agama, semua menarik dan cantik”, tandasnya.
Sunaryo juga menambahkan, selain untuk mensosialisasikan kebhinnekaan, melalui kegiatan kebudayaan juga kami mengajak generasi muda untuk mengisi konten-kontens di media sosial dengan informasi dan hal-hal positif, jangan sampai adik-adik menggunakan media sosial untuk hal-hal negatif, pungkasnya.
Pentas budaya dan pagelaran malam ini mengambil tema “Pemuda Peduli Budaya Bangsa” dihadiri pula oleh Bupati Tabanan yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan politik I Made Ariawan, Polsek Tabanan atau yang mewakili, Dandim Tabanan atau yang mewakili, Wakil Ketua DPRD Tabanan Ni Made Miliani, anggota DPRD Tabanan lainnya, Perbekel Desa Delod Peken, mahasiswa, perwakilan OKP dan hadir Pula Ketua Forum Pelestari Budaya Tabanan Bapak Agung Ngurah Panji.
Dalam sambutannya Made Ariwan mengatakan, kita harus tetap menjaga persatuan, dengan seni hidup kita mudah dengan agama hidup kita terarah, agama dan budaya tidak bisa dipisahkan, oleh karena itu kita perlu menjadi orang yang berbudaya, sangat tepat program ini dimana kominfo dan DPR RI memberikan pemahaman kepada generasi muda. Didalam budaya ada nilai-nilai moral, nilai-nilai kemanusian dan nilai-nilai agama yang penting dalam kehidupan kita, terangnya.
Sementara anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi Golkar Dapil Bali AA. Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) dalam keterangannya mengatakan, kegiatan malam budaya di Tabanan dilaksanakaan atas kerjasama dengan Kominfo sebagai wujud komitmen kami untuk melestarikan budaya lokal Bali. Hal ini penting diberikan kepada generasi muda karena generasi muda adalah penerus kita kedepan. Dan Bali tidak akan berarti apa-apa kalau kita tidak lestarikan budaya ini, kata Gus Adhi.
“Saya mohon kepada pemerintah daerah Bali, mengacu dengan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, artinya kedepan peran pemerintah sangat penting menunjang dan melestarikan kebudayan itu”.
“Semoga generasi muda yang tampil malam ini bisa menjadi pilar-pilar utama yang akan menjaga kebudayaan Bali”, tegas Gus Adhi.
Selain pentas seni, malam ini juga dilakukan sosialisasi, yaitu menyambut era melinium ini dunia ada ditangan kita, sehingga sangat penting memberikan koridor-koridor kepada generasi muda, sejauh mana bisa memanfaatkan media sosial itu. Melalui acara ini kita sosialisasikan hal-hal yang tidak boleh, seperti diatur pada UU ITE pasal 45 a dan b. Juga terkait himbauan untuk registrasi kartu prabyar, hal ini penting untuk mengatasi Hoax, pungkasnya.
Acara pentas budaya tadi malam yang sebagian besar diisi oleh anak muda, diawali dengan tari penyambutan Sekar Sandat dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Doa, dan pagelaran aneka tari dan musik seperti tari Barong, Oleg Tamulilingan, Barong Bangkung Melelampahan, penyerahan hadiah dan cendramata, dan pragmentari. Bahkan diawal acara Gus Adhi sempat menyanyikan dua buah lagu antara lain lagu dengan judul Lanang Wadon.
Malam pentas budaya berakhir sekitar Pk. 10.00 WITA dan sempat menyedot perhatian ratusan penonton dari masyarakat Tabanan dan sekitarnya. (*/mp).