fbpx
Seni BudayaTabanan

Boping : Festival Kedaton Tabanan adalah Peristiwa Budaya yang Besar

Tabanan (Mediapelangi.com)- Festival Kedaton Tabanan adalah peristiwa budaya yang besar, mengapa besar karena eksistensi puri tidak bisa diabaikan dengan benang merah lahirnya Tabanan, ucap Ketua DPRD Tabanan I Ketut “Boping” Suryadi saat diminta memberi sambutan pada puncak peringatan Hut Ke-6 Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya Kenceng yang berlangsung di areal Gedung Mario Tabanan, Minggu (26/11/2017).

Boping pun menegaskan jangan memandang sesuatu hanya dari paradigma politik, mari kita pandang dari paradigma budaya, dan mari kita ciptakan terus peristiwa budaya di Tabanan, karena peradaban budaya sudah ada jauh lebih dulu dari lahirnya Tabanan. Mengapa paradigma budaya karena didalam ada seni, kerendahan hati, kepekaan, kejiwaan untuk memahami mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang patut diikuti dan mana yang perlu di tolak. Oleh karena itu mari kita jaga kelestarian seni dan budaya Bali. “Bali itu kecil, ingat itu!” tegasnya.

Menurut Boping, dengan segala kekurangan dirinya sejak awal mau terlibat dalam kegiatan Festival Kedaton Tabanan agar peristiwa budaya ini bisa menjadi milik masyarakat Tabanan. “Hut Kota Tabanan yang diselenggarakan dengan meriah oleh Pemkab Tabanan tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan Puri (Kedaton-red) Tabanan”, ucap politikus dan pecinta seni budaya asal Desa Bajara-Selemadeg ini.

Peringatan Hut Ke-6 Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya Kenceng dilaksanakan pada hari ketiga pelaksanaan “Festival Kedaton Tabanan 2017” yang berlangsung sejak tanggal 24 Nopember2017 lalu. Pada hari pertama dilaksanakan karnaval budaya melibatkan kalangan puri dan jero dan masyarakat subak di Tabanan. HUT Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya Kenceng sendiri jatuh pada tanggal 11 Nopember 2017 lalu dan peringatannya dirangkaikan dengan pelaksanaan Festival Kedaton Tabanan 2017.

Acara puncak berlangsung sekitar Pk. 20.30.00 WITA yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua umum pengurus pusat Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya Kenceng Kolonel (Purnawirawan) I Gusti Ngurah Bagus Hartawan , SE,. Turut mendampingi Ida Cokorda Anglurah Tabanan, Ketua DPRD Tabanan Ketut “Boping” Suryadi, Ketua Dewan Pertimbangan Agung  Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya Kenceng I Gusti Ngurah Putra Wartawan, Ketua Dewan Pakar Dr. Ir. I Gusti Made Putra, M.Si,  Ketua Panitia Pelaksana Festival Kedaton Tabanan 2017 I Gusti Ngurah Alit Aryawan, Penglingsir Puri Agung Tabanan Drs. I Gusti Ngurah Anom, Penglingsir Puri Penebel, Penglingsir Jero Subamia, serta Penglingsir Puri dan Jero-Jero di Tabanan lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua umum pengurus pusat Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya Kenceng Kolonel (Purn) I Gusti Ngurah Bagus Hartawan , SE., mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dengan sangat luar biasa, baik dari kalangan Puri, Jero maupun Masyarakat Tabanan sehingga pelaksanaan Festival Kedaton Tabanan 2017 dapat berjalan lancar dan aman, terangnya.

Bagus Hartawan mengharapkan pelaksanaan Festival Kedaton Tabanan 2017 bisa menjadi pengalaman dan pedoman pada penyelenggaraan Festival Kedaton Tabanan di masa yang akan datang. “Semoga Festival Kedaton bisa terlaksana setiap tahun untuk mempererat rasa persaudaraan serta melestarikan adat dan budaya Tabanan/Bali yang adiluhung”, imbuhnya.

Sementara Ida Cokorda Anglurah Tabanan dalam sambutannya mengatakan, dengan dilaksanakannya Festival Kedaton Tabanan dan Hut ke-6 Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya Kenceng diharapkan terjalin tali persaudaraan dan persatuan antara Puri, Jero dan masyarakat dan berharap nantinya seluruh Puri dan Jero lainnya yang belum bergabung dapat ikut bergabung, terangnya.

Baca Juga:  KIM Plus Tabanan Siapkan Saksi dan Relawan Mulyadi-Sengap untuk Kuasai TPS
Photo: Boping saat memperkenalkan pentolan sanggar seni binaannya.

Acara malam Pucak HUT ke-6 Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya Kenceng dimeriahkan pementasan tari dan tabuh serta hiburan music oleh sejumlah sanggar seni dimana Ketut “Boping” Suryadi ikut membidani pendiriannya sekaligus sebagai pembina yaitu; Tari Bungan Sandat yang dibawakan oleh Sanggar Leklok, Oleg Tamulilingan (Sanggar Warok degan Penabuh Sanggar Leklok), Tari Legong Kuntul (Sanggar Natya Praja), Tari Gebyar Duduk (Sanggar Warok dengan penabuh Sanggar Leklok), Tari Memeken (Sanggra Natya Praja), Tari Banu Geni (Sanggar Leklok) dan pentas musik yang dibawakan oleh Band Uap Kata dan Band Anak Angin. Menariknya Tari Banu Geni merupakan tari kreasi baru garapan sanggar Leklok yang untuk pertama kalinya dipentaskan di HUT Ke-6 Pasemetonan Agung Pratisentana Sri Nararya kemarin malam.

Terakhir Boping pun ikut naik keatas panggung.  “Saya  tidak mau dibilang hanya bsia bicara seni budaya, saya pun bisa bernyanyi”, ucap Boping.

Pada kesempatan ini Boping membawakan lima buah lagu bersama anak-anak asuhannya Band Anak Angin. Boping nampak sangat menjiwai ketika menyayikan lagu-lagu hit Anak Angin seperti matahari telah pergi, mengejar bayangan menangkap angin, jiwa merdeka dan sebagainya. (*/mp).

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.