Tabanan (Mediapelangi.com)-Sehubungan Kabupaten Tabanan akan menjadi Tuan Rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIV/tahun 2019 mendatang, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama bersama Komisi IV melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Tabanan Kamis, (30/11/2017).
Ketua DPRD Bali dan Komisi IV tiba di Kantor Bupati Tabanan sekitar Pk. 11.00 WITA diterima oleh Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya dan langsung menggelar dialog didampingi oleh Ketua/Anggota Komisi IV DPRD Tabanan, Asisten II Setda Tabanan, Kadis PU, Kadis Pendidikan, Bappeda, Humas Tabanan, dan Pengurus KONI Tabanan. Sedangkan Komisi IV DPRD Bali hadir Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta, Wakil Ketua I Yoman Wirya, anggota Ketut Mandia, I Gede Suamba dan lainnya.
Mengawali dialog, Wabup Komang Sanjaya menyampaikan kepada Ketua DPRD dan Komisi IV DPRD Bali, bahwa penyelenggaraan olahraga merupakan tanggungjawab pemerintah dan untuk itu Pemkab Tabanan saat ini sedang mengambil langkah-langkah koordinasi dan persiapan untuk menyukseskan penyelenggaran Porprov 2019 mendatang, terangnya.
Selanjutnya Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama mengatakan, tujuan kunker ke Tabanan adalah dalam rangka mendengar dan melihat langkah-langkah Pemkab Tabanan sebagai tuan rumah Porprov 2019. Dijelaskan oleh Wiryatama bahwa dirinya bersama Komisi IV DPRD Bali yang membidangi olahraga baru saja melakukan evaluasi penyelenggaraan Porprov XII Gianyar. “Pelaksanaan Porporv di Gianyar kurang maksimal, padahal dari segi kemampuan dana Gianyar jauh lebih kuat dari Tabanan, harus ada koordinasi, kelemahan penyelenggaraan Porprov di Gianyar jangan sampai terulang di Tabanan, kata Wiryatama.
Imbuhnya lagi, semua anggota Komisi IV DPRD Bali saya ajak ke Tabanan kecuali Bapak Kari Subali asal Karangsem, beliau berhalangan karena daerahnya sedang terdampak erupsi Gunung Agung. Mengapa saya ajak Komisi IV DPRD Bali kesini karena mereka lah yang akan membahas masalah alokasi anggaran Porprov 2019. Kemarin Kab. Gianyar sebagai tuan rumah mendapat dana penyelenggaraan sebesar Rp. 5 Milyar, kedepan karena Tabanan sudah menyatakan siap dan punya semangat sebagai tuan rumah ya mohon kasi lebih, Rp. 10 Milyar lah . Begitu juga kalau ada dana BKK atau sumber-sumber dana lainnya biar bisa diarahkan ke Tabanan, kalau bisa tahun depan pengerjaan fasilitas sudah bisa mulai, terang Wiryatama.
“Sebenarnya bukan GOR modern yang menjadi ukuran, tetapi yang terpenting adalah masalah pelayanan”, pungkas mantan Bupati Tabanan periode 2000-2010 ini.
Selanjutnya Ketua KONI Tabanan I Dewa Gede Ary Wirawan menyampaikan, sebagai penyelenggara teknis olahraga, KONI sudah melakukan langkah-langkah pendataan lokasi dan standar fasilitas olahraga untuk sekitar 34 pertandingan cabor, paparnya.
Dialog di ruang rapat Wakil Bupati Tabanan tidak berlangsung lama, Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama dan rombongan Komisi IV DPRD Bali meminta langsung meninjau Stadion Debes, Jl. Mawar Gerokgak Tabanan.
Menuju Stadion Debes rombongan didampingi oleh Komisi IV DPRD Tabanan, Plt Kadis PU Tabanan, Bappeda Tabanan, serta Ketua dan pengurus KONI Tabanan. Tiba di Stadion Debes rombongan langsung masuk melihat kedalam areal stadion yang mulai dibangun pada tahun 1980-an tersebut.
Setelah mendapat masukan dari pihak PU dan KONI Tabanan, terlontar pemikiran dari Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama untuk menambah sejumlah fasilitas di dalam areal stadion, termasuk penataan lintasan atletik dan juga penataan lingkungan sehingga nantinya fungsi dan estetika stadion Debes menjadi lebih baik.
Setelah puas mendengar masukan dari pihak PU dan KONI, rombongan Komisi IV DPRD Bali melanjutkan peninjauan kedalam Gedung GOR yang ada di sisi selatan kompleks Stadion Debes. Kepada rombongan DPRD Bali, Ketua KONI Tabanan Ary Wirawan menjelaskan, GOR yang ada sekarang kondisinya belum memenuhi standar untuk Porprov. Idealnya untuk persiapan dan penyelenggaraan Porprov Kab.Tabanan memiliki dua buah GOR yang standar, terangnya.
Lanjut Dewa Ary, untuk penataan dan pengembangan sarana olahraga di Kompleks Stadion Debes, ada beberapa pertimbangan teknis yang harus dikaji secara matang, misalnya dari segi teknis dan waktu pengerjaan, kalau GOR yang ada sekarang di bongkar total berarti selama pengerjaan praktis kami tidak ada tempat lagi untuk latihan dan persiapan karena GOR sekarang satu-satunya yang diandalkan, mungkin ada baiknya GOR yang ada sekarang cukup di tata dan diperluas sehingga waktu pengerjaannya lebih singkat tetapi GOR baru perlu dibangun satu lagi di sisi utara stadion termasuk penataan areal parkir, pungkas Dewa Ary. (*/mp).