Bangli (Mediapelangi.com)–Ribuan peserta ikuti jalan santai dalam rangka Hari Aids se- Dunia di Lapangan Kecamatan Susut , Jumat(1/12) yang diikuti oleh seluruh ASN di Kecamatan Susut, pelajar SMA/SMK, SMP, Sekehe Teruna Teruni, ditandai dengan pelepasan balon udara yang bertuliskan Word Aids Day ke udara oleh Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta selaku Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kab. Bangli bersama di dampingi Pimpinan OPD Kabupaten Bangli dan Forkomcam Susut.
Ketua panitia penyelenggara I Ketut Sukerta Mardika mengatakan, jalan santai berhadiah dengan menempuh jarak sekitar 2 km dan hiburan lagu Pop Bali yang di suguhkan kepada peserta sekitar 4000 orang. Berawal dari keberadaan para pengusaha muda di Kecamatan Susut yang berkolaborasi dengan KPAD Bangli, Dinas Kesehatan Bangli , Forkomcam Susut, PMI Cabang Bangli , RS BMC, dan beberapa sponsor, bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat guna menekan terjadinya penyebaran penularan penyakit HIV/AIDS serta dalam usaha memasyarakatkan pola hidup sehat jasmani maupun rohani.”ungkap Mahardika
Sementara itu “Tepati Janji Stop Aids Say No To Drugh “ awali sambutan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didepan ribuan para peserta Susut fun day. Dirinya mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan hari AIDS sedunia ini, dan mengajak untuk bersatu padu bekerja lebih keras lagi membasmi laju epidemi HIV/AIDS di Kab Bangli. Jangan berpuas diri terhadap apa yang telah dicapai karena tantangan kedepan masih jauh lebih besar meskipun kerja keras kita telah membuahkan hasil yang signifikan, fakta dari 17628 kasus yang ditemukan secara komulatif di Prov.Bali,sementara sampai September 2017 HIV/AIDS sebanyak 347 kasus ada di Kabupaten Bangli. Untuk itu kita membutuhkan lingkungan yang kondusif agar pelaksanaan penanggulangan dapat berjalan secara harmonis dan produktif “ujarnya.
Lebih lanjut Wabup meminta kepada semua komponen yang terlibat dalam penanggulangan AIDS lebih giat lagi untuk mengungkap kasus yang masih terpendam sedini mungkin agar dapat pengobatan. M ari kita tunjukkan perjuangan kita secara tulus , dengan demikian implikasi dari sikap empati kita akan menggugah terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA) bertindak sebagai garda terdepan pencegahan bukan sebaliknya sebagai penular.’tegasnya” (*/mp).