fbpx
BirokrasiDenpasar

Bertaruh Nyawa di Zona Merah, Jurnalis Mampu Jaga Idealisme dan Integritas

Denpasar,mediapelangi.com-Untuk menjaga informasi dalam menampilkan visual  yang realita dari tangkalan berita hoax yang sangat meresahakan warga yang ada di area KRB menjadi tujuan utama jurnalis TV dalam liputan Bencana erupsi Gunung Agung ini,agar tidak membuat keresahan.

Hal itu diungkapkan Ketua  Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI )Provinsi Bali,Agung Kayika,dirinya salut dan bangga kepada anggotanya yang ada di lapangan,karena menurutnya,tidaklah mudah menjadi seorang wartawan televisi, tidak juga menjadi keren dan hebat meski sudah memiliki kartu wartawan ataupun memiliki sertifikat UKJ,”katanya Senin(04/12/2017).

Jika tidak bisa menjaga integritas diri dalam profesinya.karena hal lain yang seharusnya dipentingkan.adalah Idealisme itu harus dimiliki dan dikembalikan lagi pada tempatnya.

Baca Juga:  Sekda Dewa Indra Hadiri Pembukaan Bali International Airshow 2024

Dengan ketangguhan sebagai jurnalis TV ini di dalam bencana erupsi Gunung Agung kali ini,membuktikan mereka memiliki idealisme dan integritas tinggi dalam menjalankan profesinya,karena tidak sekedar nyawa,tenaga,pikiran ataupun waktu berkumpul  bersama keluarga mereka yang harus di korbankan,dalam peliputan bencana gunung agung kali ini.menjaga informasi dan menampilkan visual yang realistis,di tengah himpitan berita hoax.

foto-Jurnalis TV saat pengambilan Gambar di Lokasi erupsi Gunung Agung

Ditegaskan Wartawan Kompas Tv ini merupakan bukti nyata apa yang kami sajikan kepada masyarakat sesuai dengan realita yang ada dilapangan bukan hanya sekedar memberikan informasi yang sangat meyesatkan,”tegas Agung Kayika.

Baca Juga:  PJ Bupati Lihadnyana Groundbreaking Pembangunan Kantor Polres Buleleng

Adapun peran  media khsusnya TV yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) tidak bisa dipandang sebelah mata dan remeh dalam memberikan informasi yang terupdate,dengan berbagai cara untuk mendapatkan visual yang harus disajikan kepada masyarakat ,dalam menjalankan profesinya,karena tidak sekedar nyawa,tenaga,pikiran ataupun waktu berkumpul  bersama keluarga mereka yang harus di korbankan,dalam peliputan bencana erupsi Gunung Agung.(*mp).

 

 

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.