BerandaBadungLawar Kambing Munggu, Sabar Menunggu Erupsi Berlalu

Lawar Kambing Munggu, Sabar Menunggu Erupsi Berlalu

Badung, mediapelangi.com–Dampak erupsi Gunung Agung ternyata berdampak luas terhadap perkembangan dunia usaha tidak saja dunia perhotelan, tetapi juga pelaku UMKM.

Hal tersebut bisa dilihat dari aktivitas rumah makan yang ada disejumlah wilayah di Kabupaten Badung, Bali. Seperti rumah makan dengan menu Lawar Kambing yang berada di bilangan Jalan Raya Desa Munggu, Kec. Mengwi Badung Bali.

Koming, pengelola rumah makan Lawar Kambing saat ditemui Rabu (13/12/2017) mengatakan, semenjak erupsi Gunung Agung jumlah pengunjung menurun tajam hingga 80 persen. Biasanya sejak mulai buka warungnya selalu ramai pembeli. “Warung sudah berdiri dua tahun lalu, biasanya saya buka mulai pagi Pk. 09.00 hingga malam Pk. 21.00 WITA,”terangnya.

Baca Juga:  Gubernur Bali Ajak Hanura Terus Bersinergi untuk Kemajuan Bali, OSO Puji Kepemimpinan Koster Sejahterakan Masyarakat Bali

“Pelanggan kami biasanya karyawan hotel dan sopir agen perjalanan yang melintas menuju Obyek Wisata Tanah Lot, kini keadaanya agak sepi,”imbuh Koming.

Lawa Kambing xx KK Lawar Kambing Munggu, Sabar Menunggu Erupsi Berlalu
Photo : Menu Kuliner Lawar Kambing

Seorang pelanggan Dewa Budi (36) asal Tabanan mengaku sudah lama langganan Lawar Kambing di tepat ini. “Saya suka serapahnya, dagingnya empuk, bumbu dan rasanya juga beda dengan Lawar Kambing ditempat lain, harga lumayan terjangaku,”ucapnya Dewa sambil santap siang bersama rekannya.

Agar diperoleh kualitas daging yang bagus, Koming anak muda jebolan kapal pesiar ini mengaku memotong sendiri kambing di rumahnya. “Tiang Cuma bisa megai kene (saya cuma bisa kerja seperti ini-red), kita jalani saja, sabar, semoga keadaan cepat pulih,”pungkasnya.

Mencari warung makan Lawar Kambing ini tidak sulit, lokasinya percis di pojok utara perempatan jalan raya Desa Munggu menuju pantai Seseh, jurusan Denpasar-Tanah Lot Tabanan. (*/mp).

BERITA LAINNYA

ARSIP BERITA

Silahkan pilih bulan untuk melihat Arsip Berita.

BERITA POPULER

error: Konten ini terlindungi.