Bangli,Mediapelangi.com–Hujan lebat dalam beberapa hari belakangan ini di wilayah Bangli, menyisakan duka bagi warga Banjar Petak, Kelurahan Bebalang, Bangli, terutama bagi pengempon Pura Puseh Lan Dalem. Akibat hujan lebat dibarengi angin kencang sebuah pohon berusia ratusan tahun yang tumbuh diareal Pura Puseh lan Dalem, Banjar Adat Petak, Kelurahan Bebalang, Tembuku, Bangli tumbang, Sabtu (16/12/2017) jam15.30 Wita.
Pohon berdiameter mencapai setengah meter dan panjang belasan meter tersebut, tepat menghantam bangunan suci yang ada ditempat tersebut hingga porak-poranda. Bangunan suci yang hancur tersebut, berupa bale pewaregan yang berada disebelah timur bangunan utama.
Menurut sejumlah warga setempat, tumbangnya pohon yang dikenal dengan pohon beringin terjadi sekitar pukul 15.30 WITA dini hari. Peristiwa itu diketahui pertama oleh Miarta (warga yang rumahnya sebelah selatan pura).“Saat itu, hujan lebat dibarengi angin cukup kencang. Tiba-tiba saya dikejutkan suara keras dari areal pura ini seperti suara ada warga sekitar yang menurunkan material ungkapnya.
Dijelaskannya, saat kejadian angin kencang disertai hujan deras. Diduga, kemungkinan karena usia pohon yang sudah tua menyebabkan bagian dahan pohon menjadi lapuk sehingga tumbang. Dari dua pohon beringin yang ada diareal pura cuma satu pohon beringin yang dikeramatkan milik Pura Dalem yang dahan roboh menimpa tempat suci Puwaregan dan yang satunya milik Pura Puseh masih utuh “Selain karena hujan, kemungkinan karena usianya yang sudah tua sehingga pohon beringin ini, menjadi lapuk dan mudah tumbang,”ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Prajuru Adat Petak I Gusti Made Semaradana saat ditemui Minggu(17/12/2017) di lokasi kejadian. Bahkan disebutkan, sejatinya dahan dua pohon beringin sudah pernah dipangkas dibagian barat yang merintangi banguna Pura. “Untungnya dahan pohon tidak jatuh ke Barat, jika itu terjadi akan menimpa bangunan Pelinggih Pura Dalem”jelasnya,
Lebih lanjut disampaikan, dengan adanya musibah ini, prajuru adat kami masih meminta petunjuk ke sulinggih dan segera akan melakukan paruman adat. Sebelumnya juga sudah menyampaikan ke pihak BPBD Kabupaten Bangli untuk minta bantuan evakuasi,”ucapnya.
Yang jelas, lanjut dia, karena kejadiannya dini hari, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian material atas kerusakan yang terjadi dimana dua Pura ini hanya disungsung sebanyak 39 KK, ditaksir kerugian mencapai Rp 60-70juta. “Kerugian yang kami derita sangat besar. Warga kami sangat berharap, dengan adanya musibah ini ada perhatian dari pemerintah. Terlebih dalam waktu dekat ini kami akan menggelar Piodalan di Pura ini,” pungkasnya (*/mp).