Bangli,mediapelangi.com-Guna mengetahui jumlah penduduk yang valid, pemerintah pusat membuat gerakan e-KTP dimana sampai saat ini persediaan blangko menjadi kendala.Kini Disdukcapil Bangli akhirnya mendapatkan tambahan 6.000 keping blangko E-KTP dari pusat. Jumlah itu, nantinya akan diberikan untuk masyarakat yang selama ini telah melakukan rekam KTP-E dan telah masuk Print Ready Recorde (PRR) sebanyak 3.365.
Kepala Disdukcapil Bangli I Nyoman Sumantra saat dikonfirmasi Senin (18/12) membenarkan Kabupaten Bangli kembali mendapatkan tambahan blangko e-KTP “Iya ,Kita dapat tambahan lagi dibantu mengambil oleh Pemprop Bali kemarin dan dapat jatah 6.000 blangko,tapi laporannya tetap dari kita”kata Kadisdukcapil Bangli I Nyoman Sumantra.
Blangko ini selanjutnya akan dibagi per kecamatan,namun disesuaikan dengan skala prioritas”Nanti kita alokasikan untuk dibagi.Tapi di Dinas tentunya lebih banyak pencetakannya”ujarnya
Lebih lanjut dijelaskan, untuk di Kabupaten Bangli saat ini memiliki penduduk 264.098, sementara yang wajib KTP mencapai 197.930 orang. Dari jumlah tersebut yang telah melakukan perekaman mencapai 170.112 orang, dan yang belum melakukan perekaman 27.818. “Per 30 Nopember ini, persentase perekaman kita telah mencapai 85 persen,”jelasnya. Untuk memenuhi sisa perekaman, jelas dia, pihak telah terus turun ke desa-desa untuk melakukan perekaman.
Disamping itu,pihaknya juga merasa terbantu dengan terbitnya Peraturan KPU,yang mana, pemilih diwajibkan untuk menggunakan KTP-E dalam melakukan pencoblosan.“Dengan terbitnya Per-KPU ini, KPU gencar turun guna meningkatkan partisipasi pemilih. Dengan mengganden Babinsa maupun Babikantibmas, mereka mampu menghadirkan warga yang belum melakukan perekaman,”katanya.
Lanjut Sumantra kemudian mencontohakan, saat turun di Desa Songan dan Desa Sukawana, jumlah penduduk yang bisa direkam mencapai ratusan orang. Dia berharap trend positif ini terus terjadi dengan pihaknya tidak rugi turun ke bawah, yang hanya melayani segelintir warga seperti sebelunya sehingga pengeluaran lebih membengkak. “Saat turun ke bawah kita harus membawa sejumlah peralatan. Jadi kalau jumlah penduduk yang rekaman di desa sedikit, ini mengakibatkan harga KTP sangat mahal,”pungkasnya/(*mp-eka-nt).