fbpx

Dimarahi Orang Tua, Siswa SMP di Kintamani Nekat Gantung Diri

foto-ist-Siswa SMP yang nekat Gantung diri

Bangli,mediapelangi.com-IGede M M (15) warga Banjar Pinggan Desa Pinggan,Kecamatan Kintamani,Bangli,nekat gantung diri tergantung pada tiang penyangga pohon labu/jepang di tegalan,milik korban.Senin(18/12/2017).

Dia diduga melakukan itu lantaran dimarahi orang tuanya. Remaja yang tercatat sebagai siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kintamani itu ditemukan pertama kali oleh Ibu tiri korban Ni Nyoman Karning(50) sekitar pukul 09.00 WITA,menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa tergantung pada tiang penyangga pohon labu,jepang di tegalan,milik korban.

Seketika itu juga Karning terkejut dan berteriak meminta tolong kepada tetangganya. Tidak berselang lama tetangga korban berdatangan ke lokasi kejadian.Sementara warga lain melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kintamani.

Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi seijin Kapolres Bangli AKBP I G N Agung Ade Panji Anom S.IK MAP, membenarkan adanya kasus bunuh diri tersebut “Berdasarkan  laporan tersebut personil Polsek Kintamani dipimpin Kanit Reskrim  mendatangi TKP untuk melaksanakan oleh TKP “ ujarnya

Dijelaskan Sulhadi kronologis kejadian pada hari Senin (18/12/2017) sekitar pukul 10.00 WITA dimana korban yang saat itu bersama orang tuanya I Wayan Ardana(40) dan Ni Ketut Radi(40) berangkat dari rumahnya menuju ke tegalan,ladang miliknya yang berjarak sekitar 1 KM dari rumahnya.Sampai di tegalan,ladang korban bersama orang tuanya memanen buah labu,jepang untuk dijual.Setelah selesai selanjutnya ketiganya pulang kerumah untuk makan dan istirahat.Selanjutnya mereka kembali lagi Pada pukul 16.30 WITA, korban tanpa izin orangtuanya pulang kerumah dan istirahat dirumah.

Pada pukul 17.00wita ayah korban I Wayan Ardana(40) menelpon istri pertamanya NI Nyoman Karning(50) yang sedang ada dirumah dan menanyakan apakah korban ada dirumah dan Ni Nyoman Karning menyampaikan bahwa korban ada dirumah.

Selanjutnya Ardana  lewat Karning menyuruh korban kembali ke tegalan,lading,yang mendapat pesan tersebut korban kembali ke ladang dan sampai di ladang korban dimarahi oleh ayahnya sehingga korban nangis dan pergi.

Setelah itu orang tua korban pulang dari kebun dan tidak menemukan korban dirumah sehingga orang tua korban dan ibu tiri korban mencari korban ke rumah tetangga namun tidak ditemukan.

Pada hari Selasa (19/12/2017) sekitar 07.00 wita ayah korban Ardana berangkat ke Klungkung untuk menjual labu/jepang sementara istrinya Ni Ketut Radi, (40) ibu kandung korban melanjutkan pencarian disekitar ladang. Alahkan kagetnya Ibu tiri korban menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal tergantung pada tiang penyangga pohon labu,jepang di tegalan /kebun milik korban.Melihat hal tersebut saksi berteriak minta tolong

Berdasarkan  laporan tersebut personil Polsek Kintamani dipimpin Kanit Reskrim  mendatangi TKP. Dari hasil olah TKP,dari pemeriksaan para saksi dan pemeriksaan medis oleh Bidan Puskesmas Pinggan,tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban namun ditemukan  tanda-tanda umum korban meninggal dunia akibat gantung diri keluar cairan dari kemaluan korban,  luka jerat pada leher,  tangan mengepal,  lidah menjulur dan keluar kotoran dari anus. Motif  diduga korban nekat bunuh diri karena sakit hati dimarahi orangtuanya.Atas kejadian tersebut pihak ayahnya hanya bisa pasrah dan menyesali telah memarahi anaknya. “Keluarga korban telah menganggap kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya..(*mp-eka-nt).

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.