Bangli,Mediapelangi.com–Guna mengetahui upaya pemberdayaan bagi RTM yang selama ini dilakukan Pemkab Seragen, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Bangli melakukan studi tiru ke Kabupaten Seragen, Provinsi Jawa Tengah. Selain untuk memperoleh informasi tentang kebijakan-kebijakan Pemkab Seragen dalam penaggulangan kemiskinan, kegiatan studi tiru dilaksanakan TKPKD untuk selanjutnya bisa diterapkan di Bangli.
Kedatangan rombongan TKPKD Kabupaten Bangli yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangli Ida Bagus Gede Giri Putra diterima Sekda Kabupaten Sragen Tatang Prabawanto bersama jajarannya di Pendopo Kantor Bupati Seragen, Rabu (20/12/2017). Sekda Bangli dalam kesempatan tersebut menyampaikan maksud dan tujuan dari kunjungan ke Kabupaten Seragen ini adalah untuk melaksanakan studi tiru. Sebab sesuai informasi didapat, Kabupaten Seragen memiliki Unit Pelayanan Terpadu Penanganan Kemiskinan (UPT-PK).
Giri Putra mengatakan bahwa, dalam kunjungannya itu pihaknya ingin memperoleh informasi tentang kebijakan-kebijakan Pemkab Seragen menyangkut penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan secara terpadu melalui UPT-PK serta regulasi serbagai payung hukumnya. Disamping itu, pihaknya juga ingin mengetahui pelayanan yang diberikan kepada rumah tangga miskin (RTM) seperti mengurus JKN, KIS PBI, bedah rumah dan pemberian jaminan kesejahtraan berupa rastra, dan lainnya. “Kegiatan pemberdayaan bagi RTM untuk meningkatkan pendapatannya yang dilaksanakan oleh OPD terkait melalui UPT-PK, sehingga RTM bisa keluar dari belenggu kemiskinan,”katanya.
Dalam kunjungannya tersebut, Giri Putra juga menyampaikan mengenai gambaran umum tentang Kabupaten Bangli. Disebutkan ,bahwa berdasarkan data BPS 2016, prosesntase RTM Kabupaten Bangli sebesar 5,22 % dari jumlah penduduk kurang lebih 264 ribu jiwa. Sedangkan berdasarkan data mikro hasil verifikasi tahun 2015 adalah sejumlah 11.055 KK dengan jumlah jiwa 36.821 jiwa dan hasil verifikasi tahun 2017 terhadap KK masih menjadi 8.995 KK dengan jumlah jiwa 32.418 orang. Dengan data itu terjadi penurunan sekitar 0,03 %. “Dengan kondisi kemiskinan di Bangli ini besar harapan kami untuk menuntaskan, paling tidak ada penurunan, sehingga kami melakukan studi tiru agar dapat dijadikan perbandingan dalam upaya pemecahan permasalahan kemiskinan di Kabupaten Bangli,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli I Nengah Sukarta usai kunjungan mengatakan, dalam penanganan pengentasan kemiskinan secara program di Kabupaten Seragen hampir sama dengan yang telah dilakukan Pemkab Bangli selama ini, baik verifikasi KK miskin, Bansos, Pemberdayaan dan penanganan PMKS PSKS. Bedanya, Kabupaten Seragen pendataan sepenuhnya dilakukan UPT-PK secara aplikasi, data digunakan oleh dinas terkait. “Data sasaran bersumber pada satu imformasi maksudnya agar jangan sampai ada warga RTM menerima bantuan dobel,”jelasnya.
Lanjut disampaikan, bahwa dalam studi tiru ada beberapa yang perlu ditiru untuk diterapkan di Bangli yakni tentang pengklasteran KK miskin (menur, melati, kenanga). Selain itu juga yang bisa ditiru adalah mengenai bentuk aplikasi penanganan kemiskinan. “Secara inovasi penanganan kemiskinan Seragen telah duakali menerima penghargaan nasional. Mungkin kami bisa adopsi system dan aplikasinya. Yang lainnya baik dari program bansos maupun pemberdayaan yang dilakukan Kabupaten Seragen sudah dilaksanakan Kabupaten Bangli,” pungkasnya. (*mp-kr-nt).