Tabanan,mediapelangi.com-Bali tidak hanya dianugerahi keindahan alam yang mempesona, tapi juga adanya kekayaan seni dan budaya yang dimiliki. Kekayaan seni dan budaya tersebut direpresentasikan oleh adanya Open Stage Garuda Wisnu Serasi sebagai wadah untuk menampung kreativitas para seniman di Tabanan
Pembangunan Open Stage Garuda Wisnu Serasi yang di Bangun di sebelah timur Taman Kota Tabanan untuk mempercantik Kota Tabanan, bermula dari ide dan gagasan dari Wakil Bupati Tabanan I Gede Komang Sanjaya,yang pengerjaanya dipercayakanya kepada seniman Jero Mangku Ketut Sudiarta,warga Banjar Katimemes,Desa Sudimara,Kecamatan Tabanan.
Dengan di bangunya Patung Garuda Wisnu Serasi ini,kita sangat mencintai seni dan budaya karena Tabanan sebagai gudangnya seniman dan seni budaya,yang juga dirangkaikan dengan Gedung Mario,Museum Sagung Wah,kedepanya kita akan mempunyai aset yang luar biasa utuk generasi muda untuk menampilkan kesenian dan keunikan Tabanan itu sendiri sehingga kesenian Tabanan akan semakin di kenal oleh seluruh lapisan masyarakat,”kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti,saat meresmikan Patung Garuda Wisnu Serasi (GWS) dan Museum Sagung Wah yang dirangkaikan dengan Festival Sagung Wah, di Taman Kota Tabanan,Sabtu (23/12/2017).
Dengan dibangunnya tempat pementasan seni dan budaya,agar dimanfaatkan semaksimal mungkin dan bisa bermanfaat untuk semua seniman Tabanan.Dengan bangunan yang megah ini, Kita harus merawat stage ini, kita rawat Gedung Mario, kita rawat Museum Sagung Wah.Sehingga tempat ini selamanya bisa kita lihat, jadi tidak boleh kotor. Tolong nanti landscapnya juga ditata agar selamanya kita bisa lihat,”harap Bupati Eka.
Ditambahkan kita harus yakin, dengan ajaran Bung Karno,karena kita harus berkepribadian di dalam budaya. Kalau kita sudah berkepripadian dalam budaya,bangsa kita tidak akan pecah, kita akan bersatu, rasa menyama braya akan selalu tumbuh, rasa kasih-sayang juga akan tumbuh. Jadi dengan kesenianlah kita akan bangun Tabanan yang kita cintai ini”, ujarnya.
Bupati menambahkan, nantinya di tengah-tengah bangunan penghubung dari Gedung I Ketut Maria, Museum Sagung Wah dan Patung GWS, akan diratakan. Sehingga semua bangunan tersebut terlihat menjadi satu kesatuan.Dan diperuntukkan untuk umum bagi masyarakat Tabanan, entah mau pakai acara kawinan ataupun acara lainnya kami silahkan,”ungkapnya.
Dengan dibangunanya open stage ini diharapkan untuk kedepannya, Dinas Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk menganggarkan program setiap Tahunnya, setiap bulan bahkan setiap hari jumat, Sabtu dan Minggu,agar stage GWS tidak pernah sepi, harus selalu ada acara kesenian, sehingga masyarakat Tabanan selalu terhibur, sehingga terwujudnya masyarakat Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi bisa berkesinambungan.
Bukan hanya Dinas Kebudayaan setempat, namun Bupati Eka juga menekankan kepada Adat Kota Tabanan, agar selalu berupaya menggelar suatu event yang menitik beratkan pada perkembangan seni, adat dan budaya lokal.Dengan mengerakkan Sekaa Teruna-Teruni, Karang Taruna serta untuk menumbuh kembangkan sanggar-sanggar seni baru di Tabanan,”himbuhnya.
Didampingi oleh Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, yakni I Gusti Komang Wastana dan Desta Kumara, serta Camat dan Perbekel setempat.
Bupati Eka mengajak semua masyarakat untuk memacu kreatifitas pemuda untuk melestarikan, hingga mengembangkan seni, adat dan budaya di Tabanan.Sehingga Tabanan akan menjadi Barometernya seni di Bali,diberkati oleh spirit perjuangan Sagung Wah dan Maestro Seni Tabanan I Ketut Mario.(*mp-eka).