Bangli,mediapelangi.com–Hingga akhir Desember 2017 ini, tunggakan pembayaran rastra dari Desa mencapai Rp550 juta lebih.
Tunggakan pembayaran beras untuk keluarga sejahtera (Rastra) di Kabupaten Bangli tergolong cukup tinggi.Kini pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) terus gencar turun ke desa-desa untuk mengejar tunggakan tersebut,bersama koordinator lapangan Bulog kita turun ke desa yang mempunyai tunggakan rastra tersebut,”ujar Kadis PMD Bangli Dewa Agung Riana Putra saat ditemui.Rabu (27/12/2017).
Lebih lanjut dikatakan, sebelum terjun ke lapangan, pihaknya terlebih dahulu mengadakan komunikasi dengan pihak desa. Dimana, dalam hal ini yang menangani masalah ranstra di masing-masing desa adalah kasi kesra.
Dengan sedikit rewel, tunggakan Ranstra terus bisa diturunkan, yakni dari Rp 1 miliar tunggakan mulai bulan Oktober lalu terus diingatkan menjadi Rp 550 juta lebih. “Kita akan maksimalkan waktu agar tunggakan ini lunas sesuai waktu yang ditentukan agar tidak ada lagi permasalah dan kedepannya akan lebih lancar,”tegasnya.
Disinggung penyebab terjadinya tunggakan, Dewa Riana Putra memaparkan, ada sejumlah factor yang menyebabkan terjadi tunggakan tersebut, yakni mental oknum petugas maupun masyarakat. Serta adanya keterlambatan turunnya beras rastra pada bulan Desember ini.
“Jujur kita akui kalau tunggakan ini masih diakibatkan oleh ulah oknum petugas mapun oknum masyarakat,”jelasnya.Selain itu, sebutnya, beras rastra pada bulan Desember tahun ini lambat datang.
Karenanya, masih ada beras di sejumlah desa belum diambil oleh penerima dalam hal ini RTM. “Kasus belum diambilnya ranstra oleh penerima paling banyak dijumpai di wilayah Kintamani yang Desanya memiliki masyarakat dibalik bukit, karena medannya terlalu jauh dan ditambah ongkos angkut ke Kantor Desa.
Hal ini tidak lepas dari factor jarak tempuh mereka yang jauh dari pusat desa seperti Desa Songan A,Songan B,Desa Terunyan yang memiliki wilayah dibalik bukit,”pungkasnya.(*mp-eka-nt).