Tabanan, mediapelangi.com—Diduga karena ekonomi lagi lesu, akhir tahun 2017 ini penjualan kembang api dan petasan menurun tajam, hal itu disampaikan oleh sejumlah pedagang yang ada diseputaran kota Tabanan.
Seperti dikatakan oleh Lusi MH (24 tahun) seorang agen penjual petasan di Jl. Mawar, Gerokgak Tabanan mengatakan, tahun ini penjualan jauh turun dibandingkan akhir tahun 2016 lalu, akhir tahun ini belum banyak yang laku, mungkin ekonomi lagi lesu, terangnya.
Ia menambahkan, saat ini banyak pembeli beralih dari kembang api ukuran 1,8 inci ke ukuran 0,8 inci. Ukuran 1,8 inci hanya laku puluhan dus, tetapi yang 0,8 inci sudah laku ratusan dus. “Ukuran 1,8 inci isi delapan harganya Rp 115 ribu. Ukuran 0,8 inci isi delapan harganya Rp 65 ribu. Rata-rata sekarang kembang api isian delapan,”imbuh susi yang mengaku sudah berjualan kembang api dan petasan selama 4 tahun.
Penurunan penjualan kembang api dan petasan di wilayah Tabanan juga diakui oleh Taufik, pedagang mercon dan kembang api musiman ini menyampaikanbiasanya mulai tanggal 25 Desember pejualan petasan dan kembang api sudah ramai pembeli namun tahun ini tidak seramai tahun lalu, ujarnya.
Sementara soal injin, Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Putu Oka Suyasa menyebutkan, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap penjulan petasan. Ia menyebutkan saat ini di Tabanan hanya ada satu agen penjualan petasan yang mendapatkan izin yaitu yang berada di Jalan Mawar, Grokgak, Tabanan. “Penjualan petasan hanya boleh pada ukuran 1,8 inci. Terus kami monitoring,” ujarnya.
Untuk izin penjualan, AKP Suyasa menyebutkan, agen yang memiliki izin akan mengcopy izinya dan diberikan kepada pengecer. “Sehingga yang jualan harus punya izin, jika tidak ada kami bisa tindak,” terangnya. (*/mp).