fbpx
PariwisataTabanan

Obyek Wisata di Gianyar Terbanyak Berbasis Budaya dan Lingkungan

Gianyar, mediapelangi.com–Sebagai daerah tujuan wisata di Bali, Kabupaten Gianyar sangat didukung oleh keberadaan obyek wisata pedesaaan berbasis budaya dan lingkungan.  Saat ini ada sekitar lebih dari enam ratus destinasi pariwisata baik yang dikelola oleh pihak swasta maupun pemerintah daerah.

Dari berbagai lokasi obyek pariwisata yang ada terbanyak berbasis lingkungan dan budaya yang menjadi penyangga utama termasuk proses pengembangannya hingga dikagumi wisatawan manca negara. Salah satunya adalah kawasan hutan dengan ratusan monyet yang ada di Desa Ubud yaitu Monkey Forest. Obyek wisata ini dikelola oleh Desa Pakraman dan mulai dikembangan sejak tahun 1970.

Obyek wisata Monkey Forest memiliki luas 16 hektar dengan lebih dari 800 ekor kera yang saat ini terpelihara dengan baik dan dikelola oleh Desa Pakraman Padang Tegal Ubud, Gianyar. Dikawasan ini wisatawan juga bisa melihat ratusan pohon tua yang menyejukan mata sehingga cocok untuk menghilangkan kepenatan.

Di lokasi ini wisatawan yang berkunjung disambut di loby khusus dan sebelum memasuki obyek harus berbekal tiket senilai Rp. 50 ribu per orang.

Sesampai di dalam hutan kera-kera jinak bisa diajak berinterkasi, bahkan swafoto dengan sedikit pancingan makanan yang disiapkan khusus oleh pawang yang ada disetiap sudut hutan.

Sepanjang tidak mengganggu keberadaan satwa liar tersebut, pengunjung dijamin aman masuk kedalam kawasan hutan. Pengelola pun sudah menyiapkan makanan khusus untuk kera-kera tersebut berupa ketela, jagung dan sesekali dicampur dengan dedaunan.

Manajer Pengelola Obyek Wisata Monkey Forest I Nyoman Buana mengatakan, sejak mulai dikelola tahun 1970 obyek wisata ini terus dikembangkan dan dikelola lebih profesional agar bisa menopang perekonomian Desa Pakraman secara umum dan membuka lapangan kerja. “Ini salah satu contoh dari obyek wisata yang dikelola oleh desa pakraman yang berbeda dengan obyek yang dikelola oleh swasta maupun online private Sector.

Kalau kami murni dikelola oleh desa pakraman sebagai sebuah destinasi, manajemen pengelolaan sudah disiapkan sejak tahun 1989, sebagaimana obyek lainnya kami selalu menampilkan yang baru setiap tahun termasuk akses jalan tembus menggunakan kayu, lorong baru,dan areal parkir sehingga tidak ada kekhawatiran pagi pengunjung tidak mendapatkan lahan parkir,”terangnya.

Baca Juga:  Bupati Tabanan Ungkap Penurunan APBD 2025 di Rapat Paripurna, Apa Penyebabnya

Sementara Kepala Dinas Pariwista Kabupaten Gianyar AA Ari Brahmanta mengatakan, obyek wisata berbasis lingkungan di Gianyar akan terus diupayakan dikelola secara swakelola dengan perencanaan yang berkelanjutan dengan mencontoh Monkey Forest yang dikelola oleh Desa Pakraman Padang Tegal.

“Luas hutan yang sebelumnya 10 hektar kini menjadi 16 hektar, luar biasa sekali, lingkungan tetap dijaga. Dari segi ekonomi memberi dampak nyata. Di sini juga ada museum yang memberikan fultiplayer efek terhadap lingkungan sekitar termasuk mengelola lingkungan secara mandiri. Sumber pendapatan bukan hanya sebagai biaya tetapi juga sebagai investasi, ini contoh yang bagus bagi desa-desa yang lain,”ucapnya.

Berkunjung ke Monkey Forest dari Bandara Ngurah Rai Bali memerlukan waktu sekitar 1 jam 15 menit dengan jarak tempuh sekitar 36 kilometer (*mp-kr-ad).

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.