Bangli,mediapelangi.com-Hari pertama masuk kerja setelah libur natal dan tahun baru, Bupati Bangli I Made Gianyar,melakukan sidak ke kantor Inspektorat Bangli.Selasa(2/1/2018).Dalam sidak ini,ditemukan ada 8 pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan.
Bupati Bangli Made Gianyar menegaskan,bagi pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan dipastikan tidak akan memperoleh tunjangan kinerja (Tukin) selama satu bulan. “Artinya bagi mereka yang tidak masuk tanpa keterangan, dipastikan tidak dapat Tukin bulan Januari”jelasnya.
Menurutnya,mulai 2018 pegawai di Bangli tidak lagi menerima Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP),namun diganti menjadi Tukin. Dengan sistem Tukin,pegawai yang kerja saja yang dapat tambahan penghasilan, kalau yang tidak kerja ya tidak dapat tambahan penghasilan. Karena berbeda dengan TPP yang pasti diterima setiap bulan,Tukin hanya bisa didapat bagi pegawai yang mau kerja.“Sederhananya,dalam tukin ada kerja ada uang,cukup gaji bulanan saja yang diterima gratis bagi pegawai yang malas,”tegas Bupati.
Dijelaskannya, untuk medapatkan tukin,pegawai harus membuat catatan kerja harian. Apa yang dikerjakan setiap hari harus tercatat dan yang sudah dicacat harus dikerjakan dengan baik. Karena catatan ini nanti akan diperiksa oleh tanaga fungsional dan tim bentukan Bupati sebagai dasar pembayaran tukin. “Untuk mendapatkan tukin, saya minta pegawai mulai hari ini mencatat apa yang sudah dikerjakan. Karena catatan ini merupakan dasar untuk mendapatkan tukin.
Dipilihnya Inspektorat sebagai target sidak pertama,Bupati Made Gianyar,mengingat Inspektorat memiliki wewenang untuk memeriksa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, sehingga menjadi OPD panutan. “Sebagai pemimpin, kita harus bisa menjadi panutan bagi yang lain. Kalau belum baik, lebih baik kita tidak menyuruh orang lain untuk baik,”himbuh Bupati.
Dalam sidak ini,Bupati Made Gianyar juga mengaku kecewa karena salah satu instruksinya yang meminta seluruh OPD di Bangli,saat apel pagi meghafalkan Panca Presetya Korps Pegawai Republik Indonesia belum dilaksanakan di Inspektorat.
Terlebih saat diminta mengucap Panca Presetya Korps Pegawai mulai dari Inspektur,sekretaris dan ispektur,pembantu belum ada yang bisa menghafal. Meskipun salah satu staf ada yang bisa menghafal,itupun masih tertatih-tatih.“Saya sangat kecewa karena sampai hari ini intruksi menghafal Panca Presetya Korps Pegawai setiap pagi belum dilaksanakan di Inspektorat. Padahal instruksi ini tegas saya sampaikan pada apel HUT Korpri ke-46 lalu”pungkasnya.(*eka-nt)