BANGLI, MEDIAPELANGI.com–Dalam meningkatkan pendapatan asli daerah melalui obyek wisata untuk tahun 2018 Pemkab Bangli menaikkan target pemasukan dari sektor pariwisata.
Dimana tahun 2018 retribusi pariwisata Bangli dipatok Rp 23 miliar dari Rp 22 miliar tahun sebelumnya namun hanya bisa terrealisasi sekitar Rp 19.304.165.000 (86,45 %) “Tahun ini kita dibebani target Rp 23 miliar dari retribusi pariwisata,”kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli I Wayan Adnyana saat ditemui, Rabu (03/01/2018).
Dijelaskan pula dari target Rp 22 miliar tahun 2017, hanya mampu terealisasi Rp 19 miliar lebih. Jelas sejatinya, pihak hampir bisa mencapai target tersebut. Namun sayang alam berkata lain, Gunung Agung erupsi di bulan Oktober lalu. Sejak itu, kunjungan wisatawan asing ke Bangli pun drastis. “Kalau tidak ada erupsi kita pasti bisa memenuhi target itu. Cuma sayang alam ber kata lain sehingga kunjungan pun menjadi anjlok,”jelasnya.
Lanjut Adnyana menyampaikan, untuk objek wisata Batur dari target yang dicanangkan yakni Rp 17.446.068.716 hanya mampu direalisasikan sebesar Rp. 14.511.102.000. Untuk objek wisata Kehen dari target Rp.1.220.376.448 hanya terealisasi Rp.788.150.000,Penulisan dari target Rp.53.028.294 yang mampu di realisasi Rp.31.555.000,Trunyan dari target Rp. 484.755.084 yang terealisasi Rp. 211.250.000. “Saat ini hanya Objek Wisata Penglipuran yang mampu memenuhi target.Untuk Penglipuran yang ditargetkan Rp 3.116.813.995, terealisasi Rp 3.762.111.000,”paparnya.
Sementara itu untuk memenuhi target tersebut, kita akan melakukan berbagai pembenahan dan penataan kawasan wisata alternative. Selain itu, jelas dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan SKP lain dalam hal ini Dishub, POL PP dan pihak kepolisian, dalam kaitanya mempersempit masuknya wisatawan melalui jalur tikus di objek wisata Kintamani. Di lain pihak, kegiatan monev di pos pungut juga akan terus digencarkan.
“Kita akan bersinergi dengan Pol PP dan Dishub, terutama dalam pemasangan rambu larangan masuk bagi pengangkut wisata melalui jalur yang belum ada pos pungutnya,”ujarnya. Sembari menambahkan, dalam pelaksanaan monev pada jalur tikus, pihak mendapati sekitar 15 minibus mengangkut wisman masuk ke Penelokan melalui jalur tikus.“Ini tentunya menjadi atensi kita bersama SKPD terkait lainnya.Hal tersebut nantinya bisa memenuhi target yang dibebankan bila ini bisa terlaksana dengan baik kemungkinan target terlampaui”pungkasnya.(*eka-nt)