BANGLI, MEDIAPELANGI.com-Sejumlah pengungsi di Posko Induk di Kubu,Bangli yang pulang kampung terus bertambah.Kepulangan pengungsi secara mandiri itu terus terjadi pasca diturunkannya perkiraan radius bahaya dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjadi 6 km sejak beberapa hari lalu.
Menurut Sekretaris Posko I Wayan Karmawan di dampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa seizin Komandan Posko Penanganan Keadaan Darurat Bencana Gunung Agung Bangli yang juga Dandim 1626/Bangli Letkol Cpn Andy Pranoto,mengungkapkan semenjak diturunkannya perkiraan radius bahaya menjadi 6 km dari sebelumnya 8-10 km oleh PVMBG,warga Karangasem yang mengungsi di Bangli yang pulang ke kampung halaman mereka memang terus bertambah,kata Karmawan,berdasarkan data per Rabu (10/01/2018) ada tambahan sebanyak lima Kepala Keluarga (KK) yang kembali ke kampung halaman mereka.”Lima KK yang pulang yakni empat KK dari Desa Menanga,Rendang dan satu KK dari Desa Duda Utara,Kecamatan Selat dengan jumlah 52 jiwa.
Jadi secara keseluruhan pengungsi yang pulang sebanyak 34 KK dengan jumlah 182 orang.Sementara untuk jumlah pengungsi yang masih bertahan di SKB Kayuambua Susut dan Pokso Induk Kubu belum di data,”ungkapnya.
Ditambah Karmawan, untuk kepulangan para pengungsi itu memang dilakukan secara mandiri. Sehingga pihaknya tidak memfasilitasi kepulangan mereka. Namun, kalau ada warga yang minta difasikitas,pihaknya siap siaga.”Sejauh ini memang mereka pulang secara mandiri.
Barang-barang yang dibawa pulang diangkut mobil maupun sepeda motor yang mereka bawa.Termasuk kepulangan pengungsi tidak ada paksaan, karena mereka pulang atas inisiatif sendiri, karena lokasi tempat tinggal mereka di luar radius bahaya 6 km seperti yang ditetapkan pemerintah,” katanya.
Meskipun sudah ada sebagian pengungsi diluar radius 6 km, Kata Karmawan, tapi masih banyak warga yang wilayahnya berada di luar radius 6 km masih tetap bertahan di pengungsian.Alasannya,mereka masih merasa was-was untuk kembali ke kampung halamannya lantaran aktivitas Gunung Agung masih belum normal.
“Mereka takut pulang karena tidak ingin seperti sebelumnya. Baru saja mereka pulang dari pengungsian, namun setelah sampai di rumahnya gunung kembali erupsi. Sehingga mereka kembali harus mengungsi,ini yang menjadi kekhawatiran mereka.Sehingga mereka memutuskan untuk tetap bertahan di pengungsian sampai kondisi benar-benar aman,”imbuhnya.
Sementara itu salah seorang pengungsi asal Banjar Bangun Sakti,Desa Besakih,Rendang,Karangasem Ni Ketut Dugdug mengungkapkan,jika dirinya bersama keluarganya berencana akan pulang ke kampung halamannya pada Kamis (11/1).
Hanya saja, meski keluarganya akan kembali pulang,akan tetapi separuh barang-barang yang dibawa ke pengungsian ini tetap ditaruh di pengungsian.
Hal itu dilakukan,jika Gunung Agung kembali erupsi pihaknya sudah mempunyai tujuan yang jelas dimana harus mengungsi. Sehingga tidak lagi kebingungan harus mengungsi dimana seperti sebelumnya.”Saya sudah sampaikan ke petugas disini,jika saya akan pulang ke kampung termasuk barang-barang juga separuh saya titip.
Dan petugas menyarankan kalau barang masih disini supaya ruangan agar dikunci.Saya pulang juga sambil melihat situasi di Besakih,kalau ada apa-apa saya bersama keluarga pasti kembali akan mengungsi,”ucapnya.(eka-nt)