TABANAN,MEDIAPELANGI.com-Pengelolaan sampah dengan TPS-3R merupakan konsep penanganan sampah dengan cara Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (mendaur ulang) sampah mulai dari sumbernya.
Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS-3R) dibangun dengan kucuran dana dari APBD dan merupakan program konsepsi pembangunan TPS 3 R adalah salah satu cara mengelola sampah secara mandiri dari masyarakat.
Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti saat meresmikan TPS 3 R (Reduce, Reuse, Recycle), di Banjar Kesambahan Kelod,Desa Jatiluwih, Penebel,Tabanan,Jumat (19/01).
Menurut Bupati Eka saat ini sangat penting untuk memerangi sampah,antara lain dengan memelihara TPS 3 R,dan pengoptimalan Bank Sampah,dan yang paling penting adalah menyadarkan masyarakat akan dampak dan bahaya dari sampah.
Persoalan sampah di Kabupaten Tabanan harus mendapat perhatian serius kita bersama.Konsepsi pembangunan TPS 3 R adalah salah satu cara mengelola sampah secara mandiri dari masyarakat.
Bupati Eka menambahkan,salah satu cara yang efektif dalam merubah mindset masyarakat tentang sampah adalah Bank Sampah. Sampah tidak menjadi masalah tapi dengan Bank Sampah bisa menjadi berkah. Dan ke depan diharapkan adanya inovasi-inovasi dari semua pihak.
Dikatakannya instalasi ini dibangun atas dasar sinergitas masyarakat Desa Jatiluwih dengan Badan DTW Jatiluwih dan Pemkab Tabanan. Sehingga sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama untuk memelihara TPS 3 R tersebut.
Bupati Eka menambahkan,salah satu cara yang efektif dalam merubah mindset masyarakat tentang sampah adalah Bank Sampah. Sampah tidak menjadi masalah tapi dengan Bank Sampah bisa menjadi berkah. Dan ke depan diharapkan adanya inovasi-inovasi dari semua pihak.
Sementara itu Manajer DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa mengatakan pembuatan TPS 3R ini di latar belakangi karena masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan, serta kurangnya pemahaman masyarakat sebagai penghasil sampah plastik untuk mengelola sampahnya sendiri(sampah organik)Dijelaskan perjalanan TPS 3R yang diawali dengan bantuan CSR motor gerobak sampah.
“Masih ada masyarakat yang membuang sampah di jalan,sungai atau selokan. Perjalanan TPS ini diawali dari bantuan CRS dari Bank BPD Bali, Pembelian tanah TPS tahun 2015, pembuatan bangunan sementara tahun 2016, Pengajuan proposal ke Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, Pembelian mobil pick up tahun 2017 dan akhirnya pembangunan TPS 3R dan pengadaan mesin pencacah pupuk organik,” jelasnya.
Dikatakannya, tujuan TPS 3 R ini antara lain adalah untuk terciptanya lingkungan DTW Jatiluwih yang Berlian (Bersih Lingkungan Asri dan Nyaman) sebagai pendukung sektor pariwisata, dan juga peningkatan sumber pendapatan desa melalui pengelolaan sampah terpadu.
“Dengan adanya TPS ini selain menciptakan lingkungan Berlian, juga sebagai peningkatan citra desa bagi sebagai desa atau wilayah lain, dan tentunya akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Jatiluwih,” ucapnya.
Dalam sehari potensi sampah di Kabupaten Tabanan sebanyak 20M3,jumlah yang terlayani sampah sebanyak 792 KK, 45 Usaha dan 16 fasilitas umum. Meskipun begitu masih terjadi permasalahan – permasalahan sampah rumah tangga seperti sampah yang dibuang belum terpilah, sarana prasarana yang masih kurang di TPS dan kesadaran masyarakat yang tidak tepat waktu dalam membuang sampah.
Diharapkan ke depanya penambahan sarana prasarana seperti mesin pencacah plastik. Dan diharapkan kesadaran masyarakat meningkat sehingga kebersihan juga meningkat.
Dengan pengelolaan sampah dengan TPS-3R nantinya sampah tidak lagi menjadi masalah di Kawasan wisata Jatiluwih. Karena dengan pola TPS-3R akan memanfaatkan sampah organik menjadikan pupuk kompos.
“Dan kedepannya, dengan melihat kondisi sederhana seperti ini, tidak menutup kemungkinan Pemerintah Tabanan akan melakukan replikasi di tempat-tempat lain menggunakan dana APBD. Sehingga permasalahan di TPA yang berkaitan dengan penumpukan sampah dapat teratasi,” papar Bupati Eka,usai pemotongan pita dan peninjauan bangunan.(eka)