GIANYAR, MEDIAPELANGI.com-Sekaa Gong Kebyar anak-anak Banjar Puseh Desa Ketewel mengikuti seleksi Gong Kebyar anak-anak yang diadakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar yang nantinya akan tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2018.Bertempat di Wantilan Asti Budaya Pura Payogan Agung Ketewel, Sukawati, Kamis (25/1).
Kabupaten Gianyar tidak mau main-main dalam mempersiapkan duta Gong Kebyar anak-anak yang akan tampil nanti pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2018.
Dinas Kebudayaan menilai setidaknya empat seka gong anak-anak mengikuti seleksi pemilihan Sekaa Gong anak-anak. Penilaian pertama dilakukan di Wantilan Asti Budaya Desa Ketewel, sebelum memulai pergelaran Gong Kebyar, para anak-anak didampingi tokoh masyarakat dan Wakil Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra melakukan persembahyangan bersama di Pura Payogan Agung guna memohon keselamatan dan kelancaran acara.
Acara dilanjutkan dengan penampilan Sekaa Gong Kebyar anak-anak Banjar Puseh yang memukau dan membius para penonton yang hadir disana.
Gong Kebyar anak-anak Banjar Puseh menampilkan tabuh kreasi “Witwet” dengan sangat apik, tabuh kreasi ini diciptakan sebagai media untuk mengingatkan akan pentingnya memelihara atau menjaga Sumber Daya Alam sebagai sumber kehidupan agar tidak terjamaah oleh tangan-tangan jahil dan tidak bertanggung jawab. Ditampilkan juga Tari Legong Kuntir dengan penuh kelembutan namun enerjik, tari ini menceritakan kisah Raja Subali dan Sugriwa.
Perbekel Desa Ketewel Wayan Putu Wijaya mengatakan,Desa ketewel telah mempersiapkan diri sejak tiga tahun lalu untuk mengikuti seleksi Gong Kebyar anak-anak.
Keikut sertaan Banjar Puseh Ketewel dalam ajang seleksi ini merupakan kebangkitan Desa Ketewel untuk melestarikan seni dan budaya” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pada abad ke 17 di Desa Ketewel telah lahir Sesolahan Hyang Dedari namun entah kenapa belakangan ini image Desa Ketewel berubah menjadi Desa yang anarkis penuh premanisme , penuh dengan minuman keras.
Kini masyarakat Desa Ketewel ingin merubah image tersebut dengan membangkitkan seni yang ada guna melestarikan adat dan budaya yang ada.Desa Ketewel ingin mencerminkan diri sebagai desa Seni dan Budaya yang berlandaskan Tri Hita Karana.
Wakil Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra sangat mengapresiasi persiapan yang dilakukan oleh Banjar Puseh Desa Ketewel dalam menyambut penilaian atau seleksi Gong Kebyar anak-anak.
Agus Mahayastra menambahkan penilaian Gong Kebyar anak-anak dilakukan dengan objektif karena kedepannya siapapun yang terpilih akan membawa nama Kabupaten Gianyar dalam ajang Pesta Kesenian Bali tahun 2018. Lebih lanjut ia menjelaskan seleksi ini diikuti oleh 4 peserta yaitu, Banjar Puseh Desa Ketewel, Banjar Peninjauan Desa Batuan, Desa Bedulu, dan Banjar Buda Ireng Batuyang dengan mengajak pakar-pakar seni Kabupaten Gianyar sebagai tim penilai.
Ia menambahkan “Kita harus tetap menjaga seni dan budaya yang ada di Kabupaten Gianyar guna mempertahankan image kota Gianyar sebagai kota Seni dan Budaya” tambahnya. Lebih lanjut ia mengucapkan terimakasih kepada para pakar seni yang telah membawa nama Gianyar di ajang bergengsi dan seluruh seniman-seniman di desa yang ikut melestarikan adat dan budaya semoga kedepannya masih tetap bisa berkarya.(cin)