BANGLI, MEDIAPELANGI.com-I Nyoman Tunas(69) dan Ni Nengah Bina(68)Pasutri asal Banjar Tambahan Kelod,Desa Jehem,Tembuku,Bangli,mendapatkan perawatan entensif di IGD RSU Bangli.
Kondisi pasutri tersebut kondisi sangat kritis setelah menegak racun yang di campur didalam makanan oleh anakanya kandungnya sendiri I Wayan Mustara (45 ).
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi seijin Kapolres Bangli mengatakan, dari penuturan pihak keluarga korban, kronologis kejadian, bermula saat kedua korban datang dari sawah pada Sabtu(27/01/2018)pulangmedahului karena sudah lapar,setelah sampai dirumah mereka langsung makan dengan menu nasi putih dan sayur didapurnya.
Meskipun sempat curiga,dengan kondisi sayur yang berubah warna serta rasanya yang beda,namun karena lapar sepulang dari ladang,keduanya tetap memakannya,”katanya Minggu(28/1/2018).
Kemudian ibunya juga menyusul mengambil nasi dan dilihat juga ada bercak warna kuning, dan dirasakan nasinya terasa pahit sehingga tidak jadi dia makan.
Berselang beberapa menit kemudi pasutri ini mulai merasakan mual dan pusing,dan kondisi tubuh korban langsung drop sehingga kedua korban dilarikan ke rumah sakit oleh keluarganya I Nyoman Wijasa menantu korban dan I Made Sadiana anak korban ke RSUD Bangli.”jelasnya.
Sementara itu sesuai dari hasil identifikasi dan olahTKP, dibenarkan korban keracunan akibat makanannya telah dicampur racun oleh pelaku yang selama ini diketahui mempunyai riwayat gangguan jiwa. Pemicunya, pelaku kesal karena keinginannya meminta uang kepada korban tidak dipenuhi karena keduanya tidak mempunyai uang saat itu.
Tindak lanjut dari itu, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa sampel makanan serta sisa racun rumput dalam kemasan botol yang dipergunakan oleh pelaku.
Diketahui pelaku telah mengidap penyakit gangguan kejiwaan sejak masih kecil dan telah bolak-balik mendapat perawatan di RSJP Bangli.
Bahkan tahun 2009,pelaku juga sempat membakar rumahnya sendiri. Pasca kejadian tersebut, saat ini pelaku telah diamankan dan dirujuk kembali Ke Rumah Sakit Jiwa Pusat Bali di Bangli.”pungkasnya.(eka-nt)