
GIANYAR, MEDIAPELANGI.com-Tradisi Megibung atau makan bersama saat digelarnya upacara yadnya atau pada hari-hari khusus ternyata tidak hanya dilakukan oleh warga yang ada di Wilayah Kab. Karangasem saja, tradisi megibung juga dilakukan secara turun temurun oleh Krama Desa Pakraman Pakuseba,Desa Taro, Kecamatan Tegallalang,Gianyar.
Tradisi megibung di Desa Pakraman Pakuseba hanya dilakukan warga pada saat pelaksanaan Piodalan di Pura Desa saja yang jatuh setiap rerahinan Anggara Kasih Prangbakat. Seperti halnya hari ini Selasa (30/1/2018) menjelang pelaksanaan Piodalan di Pura Desa,warga juga melakukan tradisi megibung.
Tradisi megibung salah satu tradisi yang masih tetap di lestarikan oleh warga Desa Pakraman Pakuseba yang dilakukan dengan cara duduk makan bersama di pelataran Pura Desa setempat
Dengan perlengkapan yang sudah disediakan dalam satu wadah yang berisikan berbagai macam menu seperti sate tuluk,lawar,sate lembat,nasi dan hidangan lainya.
Dalam tradisi ini warga tidak memandang status sosial untuk ikut duduk dan makan bersama.Tradisi mengubung yang hingga saat ini masih tetap dilestarika oleh warga setiap enam bulan sekali yaitu pada Anggara Kasih Prangbakat.
Sebagai wujud rasa persaudaraan dan kekeluargaan dari warga Desa Pakraman Pakuseba hingga kini tradisi megibung masih tetap dilestarikan yang merupakan tradisi turun temurun,”kata Wakil Bendesa Pakraman Pakuseba I Wayan Windi Adnyana. saat ditemui di pura setempat.Selasa (30/1)
Tradisi yang sampai saat ini masih tetap di lestraikan oleh warga Desa Pakraman Pakuseba,Desa Taro,Tegallalang,Gianyar,yang di laksanakan setiap piodalan di Pura Desa pada Anggarakasih Parangbakat.
Masyarakat yang ikut di bagi menjadi bebrapa kelompok,setiap kelompok terdiri dari empat orang.Tradisi megibung ini merupakan tradisi warisan turun temurun yang masih tetap di lestrarikan oleh generasi penerusnya.(eka)