fbpx

Akibat Berbagai Bencana, Kabupaten Bangli Alami Kerugian Rp 982 Juta

foto-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bangli I Wayan Karmawan

BANGLI, MEDIAPELANGI.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangli, menaksir kerugian materi akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda daerah ini beberapa waktu lalu mencapai ratusan juta.

Dari data BPBD Kabupaten Bangli tercatat 15 kali bencana dimana dalam kejadian tersebut 11 diantaranya tanah longsor 3 pohon tumbang dan 1 pelinggih milik warga.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bangli I Wayan Karmawan didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa saat dikonformasi Jumat(02/02/2018) mengatakan, dari data yang ditangani pihak BPBD Bangli sampai akhir Januari 2018 ada sekitar 15 kali bencana,sebagian besar terjadi akibat tanah longsor 11 lokasi,pohon tumbang 3 lokasi dan 1 tempat ibadah Di Dusun Tegalasah,Desa Tembuku milik Sang Putu Sudarsana.

Robohnya  bagunan ini akibat angin yang kencang, bahkan atap bangunan pelinggih taksu terbang hingga kelahan sebelah. Sedangkan rubuhnya atap pada bangunan piyasan yang mengarah ke utara menimpa bangunan Pelinggih Taksu hingga roboh serta meninpa bangunan Palinggih Rambut Sedana sehingga sedikit terangkat akibat terkena bangunan piyasan tersebut”ujarnya.

Lebih lanjut Karmawan menjelaskan, pemetaaan wilayah berdasarkan seringnya kejadian pada musim penghujan untuk bencana tanah longsor yang sering dibarengi oleh pohon tumbang yakni di Kecamatan Bangli yakni di jalur jalan Selati-Tanggahan Tengah, jalur Bukit Bangli ke Utara sampai Pertigaan Guru Kula, jalur Bunutin-Tamanbali  dan jalur Guliang Kawan-Belah Pane. Kecamatan Susut jalur segening banjar Kawan-Penatahan, jalur Penatahan-Selat, jalur Demulih-Apuan, Kecamatan Tembuku sepanjang jalur Bangli-Rendang dan Kecamatan Kintamani jalur wilayah Hutan Suter, jalur Kintamani-Singaraja.

Desa-desa di pinggiran Danau Batur sering terjadi banjir bandang dan tanah longsor.Sementara untuk angin puting beliung masih sulit kita petakan.Karena angin puting beliung terjadi berdasarkan pola angin saat hujan yang membawa awan hitam (comulunimbus sebagai pemicu adanya angin puting beliung),” ucapnya.

Lanjut disampaikan kondisi tofografi kabupaten Bangli yang berada di dataran tinggi dengan daerah perbukitan , maka  termasuk daerah rawan bencana,namun korban meninggal tidak ada sementara kerugian mencapai Rp 720 juta sampai Januari 2018.

Hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan  tahun lalu dalam bulan Januari- Desember 2017 terjadi sebanyak 34  kejadian  berupa tanah longsor , banjir , pohon tumbang  dengan kerugian material sebesar Rp 982 juta,karena potensi terjadinya bencana memang sangat tinggi,pungkasnya.(eka-nt)

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.