TABANAN,MEDIAPELANGI.com–Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi oleh Camat Marga I Gusti Ngurah Alit Adiatmika, menghadiri serangkaian Upacara Dewa Yadnya (Pemlaspasan) Tapakan Ratu Gede Lingsir dan Ratu Mas Ayu, Banjar Kuwum Bija, Desa Kuwum Ancak, Marga, Senin (12/2) kemarin di Pura Dalem Cemeng, Desa setempat.
Hadir juga pada kesempatan tersebut, beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, yakni I Putu Eka Putra Nurcahyadi dan I Wayan Sudiana, Nampak juga Ketua PHDI Tabanan I Wayan Tontra, Ketua Bawaslu Tabanan, Kepala Kesatuan Polisi Pamong Praja Tabanan I Wayan Sarba, Perbekel, serta tokoh adat setempat.
Pemlaspasan (Puncak Karya) Tapakan Ratu Gede Lingsir dan Ratu Mas Ayu sebenarnya dilaksanakan pada rahina Budha Klion Ugu, Rabu (14/2) mendatang. Namun karena padatnya jadwal kunjungan, Orang Nomer Satu di Tabanan menyempatkan diri hadir pada hari ini.
Bersama dengan para undangan, Bupati Eka terlihat sangat khidmat melakukan persembahyangan di Pura Dalem Cemeng, Desa setempat. Dan hal seperti ini sangat intens dilakukan Bupati Eka, mengingat hal ini juga merupakan salah satu upaya pelestarian seni, adat, budaya dan Agama di Bali. Sehingga, selaku Wakil Pemerintah, Bupati Eka sangat mendukung kegiatan masyarakat yang mengutamakan seni, adat dan budaya sebagai penunjang Agama di Bali.
Saat itu Bupati Eka berpesan agar masyarakat di Tabanan, khususnya di Kuwum Ancak beserta dengan pengempon Pura Setempat untuk selalu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah. Menurutnya, koordinasi dan komunikasi tersebut sangatlah penting sebagai upaya menyelesaikan masalah di Masyarakat.
“Masyarakat mangdane selalu koordinasi lan komunikasi sareng Pemerintah. Agar napi ne dados pikobet mresidayang diselesaikan dengan cepat. Apapun itu bentuk rencana dari Desa, koordinasi dan komunikasi harus tetap nyambung dengan Pemerintah, sehingga apa yang kita cita-citakan bisa cepat terwujud”, pungkas Eka.
Ditambahkannya juga bahwa tidak terlepas dari itu persatuan dan juga komitmen sangatlah penting. Tanpa Persatuan dan komitmen dari masyarakat untuk membangun Daerahnya, maka semua cita cita akan sulit tercapai.Maka orang nomer satu di Tabanan tersebut menekankan agar masyarakat Kuwum Ancak selalu menjaga persatuan diantara krama dan jaga komitmen dengan Pemerintah, tegasnya.
Bupati asal Tegeh ini juga meminta agar semua pihak bertanggung jawab atas berlangsungnya kelestarian seni, adat, dan budaya serta Agama di Bali. Hal itu Beliau ungkapkan sehabis melihat penari menarikan Tari Pendet dan Rejang Renteng.
“Tolong, seni, adat dan budaya serta Agama di bali ini selalu diperhatikan dan dilestarikan. Pendet (Tari Pendet) merupakan tarian yang berasal dari Tabanan, dan kita sebagai orang Tabanan wajib melestarikan tarian tersebut. Serta Banggalah jadi warga Tabanan”, tegas Bupati Eka.
Selain melakukan persembahyangan, saat itu Bupati Eka juga menghaturkan punia yang diterima oleh Panitia setempat. Serta sehabis acara, Bupati Eka juga menyempatkan diri berphoto dengan masyarakat, terutama para Ibu-Ibu dan para Pemudi.@humastabanan.