BANGLI, MEDIAPELANGI,com- Cuaca ekstrem meluapnya air Danau Batur di Kintamani,Bangli selama ini tak hanya berdampak pada terendamnya lahan pertanian dan puluhan rumah penduduk di Desa Terunyan, namun juga dermaga penyebrangan di Desa Kedisan, terendam air danau. Akibatnya, aktivitas menaik-turunkan penumpang di Dermaga Kedisan saat ini dibuatkan tempat penyeberangan alternatif ,agar tidak menggangu para wisatawan yang akan menikmati indahnya Danau Batur.
Kepala UPT Penyeberangan Danau Batur I Ketut Nasta mengatakan darmaga kayu penyebrangan Kedisan mulai meluap sejak Januari lalu,Bulan Pebruari luapan air danau semakin meninggi hingga mencapai 3 meter,”katanya.Senin(19/2/2018).
Sejak saat itu aktifitas menaik turunkan penumpang di Dermaga Kedisan sudah disiapkan tempat penyebrangan alternative karena penumpang tidak bisa naik boat dari dermaga. “Di sana terdapat tempat yang disediakan, agar penumpang serta wisatawan yang ingin menyeberang tidak terganggu,” ujarnya.
Dijelaskan pula tahun sebelumnya tidak seperti sekarang sekitar tahun 2010 didepan tempat istirahat sambil menikmati indahnya danau sempat ditanami pohon jagung sampai berbuah.Kemudian mulai tahun 2012 naik lagi hingga 2017 dan kini lebih tinggi lagi 0,50 dan hingga kini belum surut kemungkinan sampai dua atau tiga bulan lagi baru surut” jelasnya.
Dijelaskan dulunya keamanan maupun pelayanan penyebrangan dikatakan kurang baik sampai banyak takut menyeberang, namun kini tidak demikian lagi.Pasalnya setiap tiga bulan sekali pihaknya melakukan pembinaan terhadap pemandu maupun pengemudi boat agar memberikan pelayanan yang baik kepada para penunpang maupun wisatawan baik domistik maupun mancanegara.
Hal ini sering pula dilakukan kepada para penumpang yang sudah balik dari tempat tujuan ditanya “Setiap penumpang yang sudah balik kami tanya,bagaimana pelayanan maupun kenyamanan saat berada didalam boat maupun ditempat wisata.Semua menyatakan tidak ada masalah,pokoknya aman-aman saja” jelasnya.
Meluapnya air danau tidak saja merendam darmaga penyebrangan,hal serupa juga terjadi di Desa Songan, Buahan,Terunyan, Abangbatudingding dan Desa Kedisan ,air danau meluap hingga merendam perkebunan warga seperti tanaman tomat,cabai maupun bawang merah sehingga petani merugi tidak bisa lagi bercocok tanam.(ka-nt)