BANGLI, MEDIAPELANGI.com-Kasus bunuh diri kembali terjadi di wilayah hukum Polres Bangli,kasus bunuh diri ini yang delapan kalinya dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.Diduga bunuh diri akibat depresi karena sakit yang dideritanya sejak 6 bulan tak kunjung sembuh.
Nenek Ni Ketut Lemuh, (65)asal Banjar Dalem Desa Songan B,Kecamatan Kintamani Bangli, ditemukan tergantung pada pohon mangga di tegalan,milik korban yang berlokasi sekitar 200 meter dibelakang rumah korban dengan seutas tali plastik (tali pengikat sapi) warna biru dengan panjang 2 meter.
Menurut Kabag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi seijin Kapolres Bangli AKBP I G N Agung Ade Panji Anom S.IK MAP Sulhadi membenarkan adanya kasus bunuh diri tersebut“ Mendapat laporan petugas Polsek Kintamani langsung turun ke TKP , selain mengamankan jazad korban petugas juga memintai keterangan beberapa saksi yakni . I Nengah Buda,(45) anak kandung korban ,Ni Nyoman Parmi,(45) menantu korban, Jero Metu, (38) tetangga korban dan
Wayan Sandiarsa, (31),perawat di RSU Bangli cucu korban yang sering merawat korban “ ujarnya.Selasa(20/2/2018).
Lebih lanjut Sulhadi menyampaikan, berdasarkan keterangan para saksi tersebut di atas bahwa korban sudah sekitar 2 tahun menderita penyakit susah tidur dan dalam 6 bulan terakhir korban sering mengeluhkan rasa sakitnya tersebut dan sering menyampaikan kepada anak dan cucunya bahwa dirinya tidak kuat menanggung sakit dan ingin mati.
Kronologis kejadian pada Selasa (20/02/2018)sekitar pukul 08.00 Wita saksi I Nengah Buda anak kandung korban mendapati korban tidak ada dirumah sehingga saksi dibantu istri dan tetangganya mencari – cari korban disekitar rumah.
Sekira pukul 08.30 wita saksi Buda menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal tergantung menggunakan tali plastik di pohon mangga yang berjarak sekitar 200 meter dibelakang rumah korban.
Melihat hal tersebut saksi berteriak minta tolong sehingga pihak keluarga dan tetangga membantu saksi menurunkan korban dan selanjutnya peristiwa tsb dilaporkan per telpon ke Polsek Kintamani”ungkapnya.
Setelah mendapat laporan tersebut Polsek Kintamani dan anggota Polsek Kintamani mendatangi TKP dan Olah TKP dipimpin Kanit Reskrim dan interogasi para saksi serta pemeriksaan medis oleh dokter Puskesmas Kintamani V oleh dr Dewa Gede Putra Adi Guna.
Dari hasil identifikasi dan pemeriksaan medis oleh Dr Puskesmas Kintamani V diterangkan bahwa tidak ditemukan adanya tanda – tanda kekerasan pada tubuh korban namun ditemukan tanda – tanda umum korban meninggal dunia akibat gantung diri,lidah menjulur, keluar cairan dari anus,luka jerat pada leher dan kuku-kuku membiru diduga karena kekurangan oksigen.Saksi Wayan Sandiarsa,pekerjaan sebagai perawat di RSU Bangli menerangkan bahwa saksi adalah cucu dari korban dan selama 6 bulan terakhir saksi yang merawat korban.
Bahwa selama 6 (enam) bulan terakhir korban sering mengeluhkan penyakitnya al: sakit perut, panas dari dalam badan / gerah, malamnya tidak bisa tidur dan korban sering menyampaikan bahwa tidak kuat lagi menjalani hidup dan ingin mati”pungkasnya.(nt)