TABANAN, MEDIAPELANGI.com-Presiden Joko Widodo menyerahkan 15 ribu sertifikat kepada warga Tabanan di Taman Pujaan Bangsa Margarana,Tabanan.Jumat(23/2/2018).
Joko Widodo menjelaskan saat ini dirinya setiap berkunjung kedaerah banyak dan sering kali mendengar dan adanya sengketa lahan yang terjadi. akibat masih banyak warga pemilik tanah yang belum memiliki sertifikat.Dijelaskan Dari 126 juta sertifikat yang harus dimiliki masyarakat saat ini baru 51 juta sertifikat yang bisa diselesaikan. Sehingga masih ada 75 juta bidang tanah yang belum bersertifikat.
Sebelum di berikan target,dalam satu tahun BPN hanya menerbitkan 500 bidang sertifikat. Dalam mempercepat proses sertifikasi lahan tersebut, Presiden memberikan target kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dalam penerbitan sertifikat setiap tahunnya.
Diharapkan Joko Widodo tahun 2018 ini ditargetkan 7 juta bidang sertifikat harus keluar,sementara untuk tahun 2019 sertifikat yang harus keluar 9 juta sertifikat.Tahun depan warga Provinsi Bali semuanya pegang sertifikat,di tahun 2024 seluruh tanah di Indonesia sudah bersertifikat.
Presiden mengingatkan kepada para pemegang sertifikat untuk berpikir matang sebelum mengagunkan sertifikat miliknya guna mendapatkan tambahan modal usaha.
Sementara bagi yang sudah pegang sertifikat jangan lupa untuk foto cofy sertifikatnya,jika sertifikat aslinya hilang untuk pengurusanya jika ada foto cofy akan lebih mudah oleh BPN untuk pengurusanya.
Dirinya tidak melarang sertifikat tersebut untuk dijadikan jaminan selama dana yang didapatkan digunakan untuk hal-hal yang meningkatkan produktivitas.
Jangan sampai sertifikat yang dipakai jaminan uangnya di pake metajen(judi).
Dirinya berpesan jika dijadikan jaminan tolong dihitung kalkulasinya,dan dihitung kalau ngak lebih baik jangan nanti hilang sertifikatnya,”ujar Presiden.
Dikabupaten Tabanan sertifikat yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo sebanyak 15 ribu bidang di 6 Kecamatan yakni Kecamatan Selemadeg Timur, Kediri,Marga,Kerambitan,Pupuan,Tabanan.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.(eka)