JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com-Ratusan buruh proyek bangunan Kampus Politeknik Perikanan dan Kelautan Jembrana yang berlokasi di Desa Pengambengan,Jembrana,melakukan aksi mogok kerja demo ke kantor direksi atau kontraktor proyek tersebut.Rabu(28/3/2018).
Mereka menuntut pihak kontraktor proyek segara membayarkan gaji mereka yang belum dibayarkan selama lebih dari sebulan.
Aksi mogok kerja dan demo ini dilakukan lantaran ratusan pekerja proyek ini belum menerima gaji yang seharusnya mereka terima dengan sistem pembayaran gaji dua minggu sekali.
Besaran gaji yang belum diterima ratusan pekerja proyek ini berfariasi antara seminggu sampai lebih dari sebulan dengan perhitungan untuk gaji tukang 110 ribu rupiah per hari Rp.90 ribu rupiah untuk buruh kasar per hari dan Rp.150 ribu rupiah per hari untuk mandor.Jadi kita itu kerja ndak nyaman kan tuntutan dari rumah istri anak,”kata Mandor Proyek Parno.Rabu.
Sementara itu,Margoto Site Menager Proyek berkelit bahwa keterlambatan pembayaran gaji ratusan pekerja ini diakibatkan oleh adanya sub kontraktor yang bertanggung jawab akan pekerja ini belum membayarkan gaji pekerja padahal PT Sartonia Agung selaku pemenang tender pengerjaan proyek ini sudah membayarkan full gaji karyawan kepada sub kontraktor ini.
Agar permasalahan pembayaran ratusan pekerja ini tidak meluas dan menimbulkan aksi anarkis,nantinya pihak kontraktor induk yakni PT Sartonia Agung akan menalangi pembayaran gaji ratusan pekerja ini.
Margoto menambahkan karena ada kejadian seperti itu akhirnya kantor mau menfasilitasi daripada tidak dibayarkan,biar ada kelancaran. Masalah tuntutan pekerja biar sama orang pusat bukan sama kita,”kata Margoto.
Ratusan pekerja proyek pembangunan Politeknik Perikanan dan Kelautan ini mengaku akan terus melakukan aksi mogok kerja hingga tuntutan mereka yakni pembayaran gaji dipenuhi pihak kontraktor.
Proyek pembangunan gedung politeknik perikanan dan kelautan jembrana ini dibangun di atas lahan seluas 10 hektar di Desa Pengambengan,Kecamatan Negara,Kabupaten Jembrana
Proyek yang menelan dana hampir Rp.44,3 miliar bersumber dari dana APBN ini dikerjakan mulai (29/9/2017) tahun lalu dan semestinya sudah selesai dikerjakan pada 31 Desember 2017.Namun kenyataan dilapangan pengerjaan proyek ini molor hingga saat ini. (ka-ak)