JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Program gerakan hidup sehat (Germas) dikabupaten Jembrana membawa petaka.Puluhan siswa di dua sekolah dasar dikecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Jumat (13/4) siang mengalami keracunan susu kedelai. Susu kedelai yang mereka minum didapat dari sekolah.
Setiap sebulan sekali, Sekolah Dasar dikabupaten Jembrana diwajibkan memberikan susu kepada siswanya.
Namun sayang, di dua sekolah yakni SDN 1 Ekasari Kecamatan Melaya dan SDN 7 Melaya. Sebanyak 54 siswanya mengalami keracunan susu kedelai yang diberikan pihak sekolah dalam rangka program germas ini.
Dari 54 siswa yang keracunan ini 17 siswa diantaranya terpaksa dirujuk ke Puskesmas Melaya lantaran pertolongan yang diberikan disekolah tidak mampu menangani keracunan yang dialami siswanya.
Beberapa siswa di dua sekolah ini mengaku pusing, mual dan muntah-muntah usai mengkonsumsi susu kedelai yang diberikan pihak sekolah.
Ananda Visabella, korban keracunan susu kedelai mengaku, setelah minum setengah botol, trus pusing sama sakit perut. 12 orang ndak cuma lima orang. masing pusing sama sakit perut, setelah mengkonsumsi susu yang diberikan guru di sekolah.
Saat dikonfirmasi Kadis Pendidikan Jembrana I Putu Eka Suarnama membenarkan terjadi kasus keracunan di dua sekolah dasar ini. Susu yang diminum para siswa ini adalah susu kedelai yang dibeli pihak sekolah dari usaha rumahan yang ada di Kecamatan Melaya,”jelasnya.
Dijelaskan kebetulan produsen susunya itu ada di Melaya. Dan itu sudah dicek oleh Dinas Kesehatan apakah ada kandungan apa disusu itu jelas kami belum tahu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Melaya Ni Komang Yulia Ayuningsih mengaku, jika 17 siswa Sekolah Dasar yang mengalami keracunan ini datang ke Puskesmas Melaya secara bertahap mulai pukul 11.00 Wita.Mereka datang dengan keluhan pusing, mual, serta muntah-muntah. Tim medis di Puskesmas Melaya mengaku telah berupaya menolong para korban dengan memberikan obat dan mengobservasi korban di Puskesmas Melaya.
“Kita sudah beri cairan dan obat. Tidak ada yang dirawat inap. Sekarang kondisinya semua sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang,”katanya.
Setelah mendapatkan penanganan dan observasi 17 korban keracunan susu ini kemudian diperbolehkan pulang. Hanya saja beberapa korban mengaku masih mengalami pusing.
Informasi yang didapat, guna mengetahui penyebab pasti keracunan ini, Polres Jembrana melalui Polsek Melaya dan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Jembrana telah mengambil sample bahan pembuat susu di produsen susu, sisa susu yang dibagikan kepada siswa hingga muntahan para korban untuk selanjutnya akan diuji ke laboratorium.(ka-ak)