BANGLI, MEDIAPELANGI.com – Lagi-lagi kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Bangli. Sesuai data Polres Bangli, tercatat dari Januari – April ini, jumlah angka kasus bunuh diri di Bangli telah mencapai 19 kasus dengan berbagai motif.
Kali ini, aksi nekat dengan cara gantung diri dilakukan Ni Nyoman Wiartini (18), asal Banjar Tabu,Desa Songan,Kecamatan Kintamani Bangli. Pemicunya, diduga akibat patah hati setelah putus cinta.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kronologis kasus ulah pati yang dilakukan korban pada hari Selasa (24/04/2018)) sekitar pukul 14.00 Wita, sebelum melakukan aksi nekatnya korban sempat mencari rumput untuk makan sapi. Usai mencari rumput, sekira pukul 17.00 Wita korban smepat makan bersama dengan keluarganya di rumahnya, kemudian korban minta ijin untuk memberi makan sapi.
Namun pasca pamit tersebut, korban tidak kunjung kembali lagi kerumahnya. Akibatnya, keluarga korban yang cemas berupaya melakukan pencarian. Hingga akhirnya, sekira pukul 19.30 Wita, kakak korban bernama Jro Wayan Duiyana berupaya menjemput korban di kandang sapi miliknya.
Alangkah terkejutnya, saat itu justru melihat korban sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan cara gantung diri. Selanjutnya saksi pun berteriak meminta bantuan warga untuk membantu menurunkan korban dan kasus ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Kintamani.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus bunuh diri tersebut. Disampaikan, pasca menerima laporan tersebut, petugas dari Polsek Kintamani bersama tim opsnal Polres Bangli langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP, identifikasi dan interogasi saksi-saksi. “Dari hasil olah TKP, diketahui korban gantung diri,”jelasnya.
Sementara dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh Dokter Puskesmas Kintamani V, hanya ditemukan tanda -tanda umum korban meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri, yakni ditemukan bekas jerat pada leher, keluar cairan pada hidung, lidah menjulur, keluar kotoran dari anus dan vagina. “Tidak ada tidak ditemukan tanda -tanda kekerasan terkait kejahatan pada tubuh korban, sehingga disimpulkan korban meninggal karena gantung diri” jelasnya.
Lanjut. Sulhadi, sesuai keterangan para saksi/pihak keluarga disampaikan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi dan pengecekan handpone korban ditemukan SMS dari pacar korban bahwa korban dengan pacarnya sudah putus hubungan. “Kemungkinan karena merasa sakit hati akibat putus cinta, korban mengakhiri hidupnya,” sebutnya.
Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi, dan keluarga korban telah mengiklaskan kepergian korban untuk selama-lamanya, dan kasus ini sebagai musibah,” pungkasnya.(nt)