TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Kepolisian Sektor Tabanan melibatkan Babinsa, linmas, Pecalang dan Aparat Desa, untuk mengantisipasi paham gerakan radikalisme, terorisme dengan meningkatkan kegiatan razia penduduk pendatang (duktang)
Kegiatan razia penduduk pendatang ini dilaksanakan untuk mengantisifasi masuknya penduduk illegal yang akan berdampak terjadinya tindakan kriminalitas menjelang hari hari di wilayah hukum Tabanan.
Kapolsek Tabanan Kompol I Gede Made Surya Atmaja, S.Sos mengatakan, bahwa giat duktang tersebut dengan melibatkan 30 ( tiga puluh) Personil Polsek Tabanan dan didukung oleh Babinsa, linmas, Pecalang dan Aparat Desa serta terbagi menjadi 3 (tiga ) team dengan sasaran rumah kos ataupun kontrakan yang berada di Desa Delod Peken, Dauh Peken dan Bongan,”katannya. Selasa (15/5/2018) malam.
Dikatakan bahwa tujuan kegiatan razia penduduk pendatang ini dilaksanakan selain untuk mendata dan memeriksa administrasi kependudukan, juga untuk mengantisipasi masuknya teroris pasca ledakan bom di Surabaya dan juga untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas menjelang bulan suci ramadhan, hari raya galungan dan kuningan serta hari Raya Idul fitri.
Dan diharapkan kepada masyarakat dapat mendukung tindakan kepolisian yang dilakukan oleh Polsek Tabanan untuk melawan teroris atau tindak kriminal lainnya, yang sangat meresahkan masyarakat, dengan meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan apabila menemukan orang – orang atau aktivitas yang mencurigakan dilingkungan sekitar tempat tinggalnya dan mengaktifkan kembali siskamling,”harapnya.
Dari hasil giat tersebut, petugas berhasil mengamankan sedikitnya 10 orang lantaran tidak memiliki dokumen lengkap, masing – masing, Desa Dauh Peken, yang di periksa 160 orang, dengan identitas lengkap sebanyak 158 orang, sedangkan 2 orang tidak lengkap. Desa Delod Peken duktang yang diperiksa sebanyak 131 orang, identitasnya lengkap sebanyak 128 orang, sedangkan 8 orang tidak dilengkapi indentitas. Sementara itu razia yang di lakukan di Desa Bongan, yang diperiksa sebanyak 49 orang, semuanya identitasnya lengkap.
Selanjutnya kepada warga yang tidak lengkap dokumennya atau tanpa identitas diserahkan ke kantor desa untuk membuat surat keterangan lapor diri atau melengkapi administrasi kependudukan.
Selama kegiatan berlangsung tidak ditemukan orang ataupun barang – barang yang mencurigakan. Kini pihaknya tetap siaga dalam pengamanan, karena hal itu sudah menjadi tugas polisi.”Mari kita antisipasi bersama,”ujarnya. (ka).