BANGLI, MEDIAPELANGI.com – Sejak sepekan lalu harga bumbu dapur harganya mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan harga paling melonjak pada bawang merah. Harga bawang merah di pasaran bertahan di level harga Rp 30 ribu per kilo gram.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Kidul Bangli Eko, Kamis(24/05/2018),harga bawang merah mencapai Rp 28 ribu per kilogramnya. Padahal, sebelumnya sebesar Rp 22 ribu per kilogramnya. Harga ini untuk bawang merah yang kualitasnya sedang”ungkapnya..
Lanjut Eko, para pedagang belum mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga bawang. Ia memperkirakan kenaikan harga dipicu akibat sedikitnya pasokan bawang di pasar.Selama ini ungkap Eko , ia memperoleh pasokan bawang merah lebih banyak dari daerah luar Bali dari Bima NTT namun ada juga yang berasal dari Kabupaten Bangli, yakni Desa Songan Kintamani. “Bawang lebih banyak di dapat dari luar daerah. Tapi ada juga yang lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, naiknya harga bawang di pasaran membuat petani bawang di kaldera Gunung Batur sumringah. Hal itu juga dirasakan petani bawang di Desa Abangdingding, Kintamani. Betapa tidak, semenjak harga bawang melonjak pendapatan ekonomi mereka naik drastis.
Perbekel Desa Abangbatudingding I Made Diksa saat dikonfirmasi tidak menampik fenomena itu. Menurut dia, dengan melonjaknya harga bawang di pasaran membuat petani di desanya lebih sejahtera. “Kenaikan harga bawang ini sangat berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat saya,”ujar pria yang juga menjabat Ketua Forkomdes Kabupaten Bangli ini.
Dari 193 KK penduduk di desanya semuanya mengantungkan mata pencaharian dibidang sektor pertanian. Karenanya, petani di wilayahnya begitu sumringah tatkala harga bawang dan cabai bagus. “Untuk bawang di tingkat petani menembus harga Rp 30 ribu perkilo gram, sementara untuk cabai kini berkisar dengan harga Rp 15 ribu. Sementara sebelumnya sempat menembus angka Rp 12 ribu per kilo,”tegasnya.
Disinggung soal gangguan hama penyakit bawang saat ini, ungkap Diksa, hingga pihaknya belum bisa memprediksi bagaimana kelangsungan tanaman bawang petani. Pasalnya, saat ini petani di wilayah Abang Batudingding tengah memasuki musim tanam. “Kami berharap tidak ada hama dan penyakit menyerang tanaman bawang petani. Dengan demikian harapan petani menunai untung dari bawang terus berlanjut,”harapnya.(nt).