BANGLI, MEDIAPELANGI.com – Diduga akibat putus cinta, gadis 19 tahun, nekat bunuh diri dengan cara gantung diri, dirumahnya di Banjar Kendal Desa Songan A Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (27/5/2018)
Korban Ni Wayan Kariani pertama kali di temukan tewas tergantung oleh adik korban Ni Wayan Wartini(7) sekira pukul 18.00 Wita, saat hendak di bangunkan di kamarnya, alahkah kagetnya adik korban melihat kakaknya tergantung di balok kayu rangka kamarnya,”ungkap Kasubaghumas Polres Bangli AKP Sulhadi, Senin (28/5/2018).
Sulhadi menjelaskan selanjutnya adiknya memberitahukan hal tersebut kepada ayah korban segera bergegas menuju kamar korban dan mendapati korban dalam keadaan tergantung. Selanjutnya ayah Putu Cukup memanggil istrinya Jro Puri dan kemudian meminta tolong kepada tetangganya serta meminta bantuan untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kintamani.
“Setelah mendapatkan laporan, kemudian anggota Polsek mendatangi lokasi guna olah TKP. Selanjutnya dari pemeriksaan luar jenazah oleh dr.I Dewe Gede Putra Adi Guna Puskesmas Kintamani 5, di temukan tanda -tanda umum korban meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri antara lain,bekas jerat pada leher,keluar cairan pada kemaluan, keluar kotoran dari lubang anus
lebam mayat (diperkirakan korban meninggal sekitar 4 jam sebelum pemeriksaan)
Dan tidak ditemukan tanda -tanda kekerasan terkait kejahatan pada tubuh korban. Berdasarkan hasil penanganan tersebut disimpulkan bahwa diduga korban meninggal dunia murni akibat bunuh diri dengan cara gantung diri.”jelas Sulhadi.
Sementara itu dari hasil interogasi para saksi serta pihak keluarga dari percakapan korban di handpohone miliknya diterangkan bahwa, korban menjalin hubungan asmara dengan seorang laki-laki yang dikenal melalui medsos facebook beberapa bulan lalu yang bernama Sukma berasal dari Medan.
Korban sering berkomunikasi lewat handphone,namun sampai sekarang belum pernah bertemu langsung,dari percakapan korban terlihat sangat mencintai Sukma,sehingga rela berkorban untuk Sukma dengan mentransper uang sebesar Rp 1 juta
Setelah korban transefer uang, Sukma mulai jarang berkabar, sehingga korban merasa kecewa dan sakit hati terlebih melihat foto Sukma dengan wanita lain.
Korban yang nekat bunuh diri di duga karena putus cinta. Pihak keluarga menyatakan menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi mayat untuk mencari sebab pasti kematian korban karena meyakini kematian korban murni akibat bunuh diri.pihak keluarga menolak untuk diotopsi dengan menanda tangani surat pernyataan”pungkas Sulhadi. (ka – nt)