DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Pada debat kandidat ketga Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) memaparkan visi, misi dan program kerjanya lima tahun ke depan. Usai memaparkan visi, misi dan program kerja yang dibingkai dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali, calon lain yakni Rai Mantra mencoba menohok program Koster.
Ia bertanya bagaimana Koster mengelola pemerintahan yang bersih bebas dari korupsi pada pemerintahannya kelak. “Indeks Persepsi Korupsi dalam reformasi birokrasi di Denpasar 6,71. Bali penunjang reformasi birokrasi. Apa bekal Anda? Lalu apa juga sasaran indikator dan keberhasilan reformasi birokrasi itu sendiri?” tanya Rai Mantra.
Menjawab hal itu, Koster menegaskam komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi dan perimtahan bersih harus ditegakkan dan dijalankan dengam baik. “Tentu dengan memperkuat lembaga pemerintahan memperkuat sistem dalam pengadaan barang mengunakan e-Jasa e-Goverment dan terbuka dengan penuh akuntabiltas. Dengan demikian tidak ada satu pun yang akan melanggar hukum. Ke depan juga akan dilakukan secara online. Itu akan mengurangi peran pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Koster.(mp)