fbpx
FeaturedPolitikTabanan

Rapat Pleno KPU Tabanan, Koster – Ace Unggul di Semua Kecamatan

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil pemungutan suara Pilgub Bali tahun 2018 yang digelar KPU Tabanan di Ruang Rapat Kantor KPU Tabanan, Kamis (5/7/2018)

Rapat pleno yang telah menyelesaikan penghitungan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Setelah semua PPK dari 10 kecamatan selesai menyampaikan rekapitulasi perolehan suara diketahui pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Dari total Daftar Pemilih  Tetap (DPT) sebanyak 358.154 pemilih. Suara sah  sebanyak  292.630. Suara tidak sah 3.765. Jumlah total suara  pada Pilgub Bali 2018 sebanyak  296.395 suara.

Pasangan Calon nomor urut 1, I Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) unggul di semua di Kabupaten Tabanan  meraih 199.484  suara atau 68.1 persen. sedangkan untuk Paslon 2, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra & I Ketut Sudikerta (Mantra – Kerta)  mendapat suara sebanyak 93.246 suara atau 31.9 persen.

Baca Juga:  KIM Plus Tabanan Siapkan Saksi dan Relawan Mulyadi-Sengap untuk Kuasai TPS

Dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pilgub Bali 2018. Secara keseluruhan Paslon Nomor Urut 1 unggul di semua Kecamatan di Tabanan dari Paslon Nomor Urut 2,” kata Ketua KPU Tabanan, Luh Darayoni, Kamis (5/7/2018).

Dia menyebutkan, untuk capaian partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 mencapai 82.7 persen. Capaian ini justru melampaui target yang sudah ditentukan KPU Tabanan sebesar 80 persen. Bahkan jumlah capaian pada Pilgub Bali 2018 ini melebih dari capaian partisipasi masyarakat pada Pilkada Bupati tahun 2015 lalu sebanyak 77.32 persen. Untuk presentase Golput sebanyak 18 persen dari jumlah DPT.

Baca Juga:  Viral! Penggerebekan Pesta Ulang Tahun Menu Daging Anjing di Tabanan

Walaupun ada sejumlah kekeliruan karena kesalahan memasukan data seperti tertukarnya data laki-laki dan perempuan, namun hal itu tidak mempengaruhi dari jumlah pemilih atau hak pengguna,” jelas Darayoni.  Untuk evaluasi pada Pilkada tahun ini, kata dia, tentunya ketelitian memasukkan data dari penyelenggara ditingkat PPK, PPS, maupun KPPS. “Harus dicermati lebih detail lagi data-data seperti DPT, DPTb, DPPh, agar tidak ada revisi lagi,” tandasnya.(ka)

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.