DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – “Niscarya Niscarya Lingga ini membuka pengelihatan Mpu Baradah bahwa lontar ini yang menjadi sumber kesaktian calonarang,” ujar I Made Agus Adi Santika yang turut andil dalam garapan calonarang Sanggar Grongseng Poleng.
Pria yang akrab dengan sapaan Gus Cupak, I Made Agus Adi Santika (36) menuturkan kisah garapan mistis ini. “Puncaknya terletak pada keberhasilan Mpu Bahula untuk mengambil lontar itu dengan berpura-pura jadi suami dari anak si Calonarang yakni Ratna Manggali,” tutur Gus Cupak di Taman Budaya Bali, Selasa (10/7/2018).
Dalam menggarap sebuah kisah calonarang baik Gus Cupak dan seniman lainnya merasa tak ada halangan yang berarti. “Selama latihan kendala itu tidak kami rasakan karena semua telah terbiasa menampilkan calon arang,” ujar Gus Cupak sembari berias.
Hanya saja kendala yang dirasakan terletak pada persiapan untuk mengatur properti. “Ada beberapa properti yang mau dipasang jadi tidak bisa karena ruang tidak cukup,” tegas Gus Cupak.
Pemimpin Sanggar Grongseng Poleng, I Made Sardika (58) menuturkan bahwa seniman yang tampil di Kalangan Ayodya Taman Budaya, Denpasar ini tidak hanya berasal dari sanggarnya. “Seniman Badung dari beberapa sanggar yang ditunjuk bapak bupati tapi atas nama sanggar saya,” ujar Sardika yang dikenal sebagai sosok Pak Kumis.
Calonarang yang digarap memiliki karakteristik semi-klasik dengan menggabungkan calonarang klasik dan modern. Layaknya kisah calonarang lainnya, Sardika pun turut menyisipkan moril yang dapat ditangkap masyarakat luas yang menyaksikkan garapannya. “Sehebat apapun keburukan yang di dunia ini pasti dapat dikalahkan dengan kebenaran dan kebaikan,” terang Sardika mantap. (mp)