TABANAN, MEDIAPELANGI.com – SMA Kertha Wisata Tabanan dan SMA PGRI Tabanan 6 Bajera di tahun pelajaran 2018/2019 ini tidak dapat satu siswa pun yang melanjutkan di sekolah ini.
Hal ini diduga karena kencederungan masyarakat untuk memilih sekolah negeri. Dan keadaan tersebut diperparah lagi dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang membuka gelombang II.
SMA Kertha Wisata Tabanan I Gede Wayan Arka mengungkapkan, siswa yang mendaftar di sekolah yang ia pimpin hanya 10 orang. Akan tetapi tidak ada satupun yang kembali mendaftar ulang.
“Siswa sempat menelpon saya, mengabarkan katanya sudah melanjutkan di negeri melalui jalur zonasi,” sebutnya, Rabu (11/7/2018).
“Kita tidak bisa ngomong apa setelah peralihan SMA ke provinsi,” ujarnya.
Sedangkan Kepala SMA PGRI Tabanan 6 Bajera Adi Adnyana Negara menyampaikan, sekolahnya yang berdiri tahun 1987 mebawahi tiga kecamatan dengan jumlah enam SMP.
“Gelombang ke II ini menyebabkan kita tidak bisa bernapas,” katanya.
Kendatipun demikian, pihaknya tetap menunggu siswa yang ingin melanjutkan di sekolahnya ini.
“Kami hanya bisa menunggu pindahan siswa dari sekolah lain. Karena dari pengalaman tahun sebelumnya, siswa yang dipaksakan ke sekolah negeri ataupun ke SMK, pasti akan kembali,” sebutnya.
Sementara itu di SMA 1 TP 45, dari delapan siswa yang mendaftar hanya tiga siswa yang mendaftar ulang. Kepala sekolah Made Purna mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
“Lima siswa katanya memilih sekolah negeri,” sebutnya. (mp)