TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Target realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Dari Pariwisata belum menyentuh angka 50 persen. Berdasarkan dari rapat sebelumnya dengan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) terjadi penurunan pendapatan daerah untuk semester I. Dari yang ditarget Rp 409 miliar, baru bisa dicapai 35 persen atau sekitar Rp 179 Miliar.
Hal tersebut terungkap saat inspeksi mendadak (sidak) Ketua Komisi III DPRD Tabanan dengan Badan Keuangan Daerah(Bakeuda) Dinas Pariwisata di tiga obyek wisata DTW Ulundanu Beratan, DTW Jatiluwih dan DTW Tanah Lot, Kamis (2/8/2018)
Sidak yang di pimpin langsung oleh Ketua Komisi III I Wayan Lara didampingi sekretaris komisi I Wayan Sudiana, yang beranggotakan I Made Yasa, I Nyoman Wirama Putra dan I Wayan Edi Nugraha Giri. Sidak yang diawali mendatangi DTW Ulun Danu Beratan namun sayangnya dewan kecewa karena Manager dan Sekretarisnya tidak berada di kantor dan kembali akan melakukan pemanggilan ulang.
Sidak yang dilakukan untuk memastikan laporan saat menggelar rapat dengan Bakeuda. Bahwa ada penurunan pendapatan sehingga target tidak bisa dicapai. “Maka dari itu kami cek langsung ke lapangan,untuk mengetahui kebenaranya terkait dengan adanya penurunan,” kata Ketua Komisi III I Wayan Lara
Dikatakan dari tiga DTW yang sempat di datangi memang sempat terjadinya penurunan kunjungan, itupun di bulan tertentu seperti halnya di bulan Januari 2018 lalu. Penurunan kunjungan yang terjadi akibat dari dampak erupsi Gunung Agung. “Hanya saja penurunan tidak berdampak dan berpengaruh terlalu signifikan,”jelas Lara.
Dari target pendapatan Rp 409 miliar hingga saat ini baru tercapai 35 persen atau sekitar Rp 179 Miliar. Untuk meningkatkan pendapatan dari sektor lainya pihaknya akan mendatangi Dinas Perijinan dan sektor lainya yang mungkin bisa dicarikan solusi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD),”terang dia.
Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana membenarkan bahwa memang sempat terjadi penurunan kunjungan ke DTW Tanah Lot yakni pada bulan Januari-Februari akibat erupsi Gunung Agung. Penurunan kunjungan per hari mencapai 3.000 pengunjung. “JIka pada normalnya 8.000 hingga 9.000 pengunjung tiap harinya, dan saat ini sudah normal kembali, itu biasa terjadi di bulan-bulan tertentu karena faktor alam,” tegasnya.
Adapun target kunjungan tahun 2018 sebanyak 3.150.000. Target kunjungan tahun ini optimis akan ia raih. “Sampai bulan Juli saja kunjungan mencapai di angka 2 juta. Mudah-mudahan target tercapai apalagi kita akan menggelar Festival Tanah Lot Art & Food Festival #2pada tanggal 18 Agustus 2018 mendatang pasti target akan tercapai,” pungkas Toya Adnyana. (ka)