TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Sejumlah bangunan milik warga di Tabanan mengalami kerusakan, pascagempa dengan magnitudo 7 skala Richter(SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB), Minggu malam.
Sebanyak 63 titik mengalami kerusakan di tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan pasca adanya gempa berkekuatan 7 SR yang berupusat di Lombok.
Sebagian besar yang mengalami kerusakan pada bangunan pura dan palinggih.Adapun kerugian yang ditaksir BPBD Tabanan mencapai Rp 2.3 Miliar lebih. Bahkan dua titik kerusakan yang terjadi pada satu kios dan pura yang terletak di Kecamatan Baturiti dan Penebel mengakibatkan kerugian sekitar Rp 1.1 Miliar.
Berdasarkan data yang berhasil diperoleh dari BPBD Tabanan, total kerusakan yang terjadi di 63 titik tersebut terjadi di tujuh kecamatan yang ada di Tabanan. Kecamatan yang paling parah adalah terjadi di Kecamatan Baturiti sebanyak 29 titik, kemudian disusul oleh Kecamatan Penebel sebanyak 27 titik kerusakan. Kecamatan Kediri terjadi dua titik, dua titik di kecamatan Pupuan, masing-masing satu titi di Kecamatan Tabanan dan juga di kecamatan Selemadeg Barat.
Sementara itu untuk fasilitas umum yang mengalami kerusakan seperti tiga Sekolah Dasar, Bale piyasan, Pura Luhur Bujangga Waisnawa, Bangunan candi bentar pura dalem Gunung Sari Kangin, tembok dan atap balai banjar jebol, wantilan desa rusak, bangunan retak, dan beberapa lainnya lagi. Total ada 63 titik kerusakan dan kerugian diperkirakan Rp 2.3 Miliar lebih,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita saat ditemui Senin (6/8/2018)
Dari jumlah total tersebut, terbagi menjadi dua golongan seperti pemukiman atau milik warga dan fasilitas umum. Untuk bangunan pada pemukiman yang mengalami kerusakan seperti palinggih, merajan, tembok penyengker, sanggah, kori, bale pelik, tembok rumah, kios hancur, dapur rusak, apit surang rusak.
Sucita menjelaskan, dari tujuh kecamatan yang mengalami kerusakan, daerah Kecamatan Baturiti dan Penebel mengalami paling banyak kerusakan yakni kerusakan bangunan dan kerugian yang ditimbulkan begitu besar.
Kerusakan yang paling parah adalah dialami di Baturiti dengan kerusakan satu unit kios di pasar Baturiti. Kemudian selain itu, kerusakan balai banjar juga mengakibatkan kerugian yang begitu besar hingga ratusan juta.
“Kerusakan yang para di satu unit kios yang ambruk itu, kemudian kerusakan di salah satu balai banjar yang ada di Baturiti juga mengalam kerusakan yang parah. Beruntungya akibat kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa,” jelas Sucita.(ka)