BANGLI, MEDIAPELANGI.com – Pasca banjir jalan penghubung Banjar Taked dengan Banjar Selulung, Desa Selulung, Kintamani, Bangli, berdampak terhadap jalan-jalan desa. Jalan-jalan desa itu rusak dan banyak warga mengeluh karena tak kunjung ada perbaikan.
Kerusakan jalan tersebut telah terjadi cukup lama pasca di terjang banjir, pada bulan Pebruari 2017 lalu. Sehingga jalan alternative yang menghubungkan sejumlah desa di Kintamani Barat ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Sementara itu untuk roda dua masih bisa lewat, itupun pengendaranya harus berhati-hati. Karena kondisi jalan rusak berat, warga secara berswadaya dengan rabat beton,” ujar I Nengah Sumawan salah seorang warga setempat, Senin (3/9/2018).
Dia mengharapkan jalan-jalan yang rusak segera diperbaiki. Karena jalan desa ini penghubung ke desa lain. Jalan Banjar Taked –Desa Selulung merupakan jalan alternatif satu – satunya warga di sejumlah desa seperti di Desa Catur, Pengejaran menuju Banjar Kembangsari, Desa Satra, bahkan ke Buleleng. Pasca putusnya akses jalan warga yang ingin bepergian ke wilayah Buleleng, harus memutar ke wilayah Kintamani, yang jarakknya lebih jauh sekitar 20 kilo meter. “Kasihan penggunan jalan kalau rusak terus jalan penghubung ini,”katanya.
Sekdis Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli, I Made Soma saat di konfirmasi tidak menampik kalau jalan tersebut rusak dan terputus, dampak dari banjir pada bulan Pebruari 2017 lalu,”jelasnya, Senin (3/9).
Dijelaskan Soma karena keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah, untuk perbaikan baru akan diusulkan pada tahun anggaran 2019 nanti.
“Untuk menghindari adanya kejadian serupa, nantinya akan dibangun jembatan dengan panjang 20 meter. Sementara untuk menghindari keterjalan jalan, rencana jalan akan diangkat sekitar 4 meter. Diperkirakan akan menelan anggaran Rp 7 milyar lebih,”pungkas Soma.(ka –nt).
.