fbpx
BirokrasiFeaturedTabanan

Rumahkan Karyawan, Dewan Gerudug PT Kasmil Kosmos

TABANAN,  MEDIAPELANGI.com – DPRD Kabupaten Tabanan dari Komisi Gabungan melakukan infeksi mendadak (Sidak) ke PT Kasmil Kosmos yang bergerak dibidang ekspor furniture, tepatnya di Jalan Rajawali, Pesiapan, Desa Dauh Pala, Tabanan, Kamis (20/09/2018).

Rombongan dewan I Gede Putu Desta Kumara dari Komisi II, I Nyoman Arnawa Komisi II, Putu Eka Nurcahayadi Komisi IV, I Gusti Komang Wastana Komisi IV, Perbekel Dauh Peken Komang Sana turun langsung ke PT tersebut, menggerudug perusahaan tersebut.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa mengatakan, ada aduan sebanyak 80 karyawan yang  di rumahkan tanpa ada kejelasan apapun dari pihak managemen, dan diduga perusahaan yang terkesan menutupi kesalahan dan tidak terbuka.

Baca Juga:  Yayasan di Tabanan Diduga Terlibat Sindikat Penjualan Bayi Jawa-Bali

Dimana dari 136 karyawan 80 orang mengadu ke Dewan dengan keluhan bahwa perusahaan tersebut telah melanggar dari peraturan perusahaan sendiri.

Seperti contohnya perusahaan melakukan perollingan (dirumahkan) berdasarkan suka atau tidak suka. Selain itu, juga dirumah tidak memenuhi standar gaji UMK karyawanya.  “Kami akan sikapi keluhan yang ada, dan berusaha mencari solusi dan akan kami kawal permasalahan tersebut,” tandasnya.

Sedangkan Kadisnakertrans Tabanan, Putu Santika mengaku geram. Pasalnya pihak manajemen tidak bisa membuktikan surat kesepakatan tersebut. Selain itu juga, pihak managemen juga sulit dihubungi, artinya perusahaan ada yang ditutupi.

Santika menambahkan, jika ingin merumahkan karyawannya perusahaan harus memiliki pernyataan tertulis yang mengatakan perusahaan mengalami bangkrut atau merugi. “Saya sangat kecewa sekali dengan perusahaan Kamil Cosmos, sudah sangat jelas sekali perusahaan ini memiliki pelayanan dengan kualitas buruk,” tandasnya.

Sementara, HRD PT Kasmil Cosmos, I Wayan Sudarma merasa sudah ada kesepakatan dengan karyawan. Tidak hanya itu saja dengan di rumahkan karyawannya dikarenakan akibat order sepi sehingga menjadi beban perusahaan.

“Akibat adanya klien yang mengorder mengalami musibah, sehingga perusahaan mengambil langkah efisiensi, dengan langkah merumahkan karyawan,” ungkapnya. (mp)

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.