fbpx

Viral! Video Pelatih Peserta Latihan Baris Berbaris Tampar Dua Pelajar

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang pelatih Latihan Kreasi Baris Berbaris (LKBB) SMP N 1 Kediri, Kabupaten Tabanan menampar siswanya di depan siswa lain, Sabtu (22/9/2018).

Dalam video berdurasi 5 detik yang viral di media sosial, tabanan-uptdate dan akun Instagram @denpasar.viral, oknum pelatih LKBB berinisial ES tampak menampar dua siswa di depan siswa lainya.

Dalam hitungan detik, ES  tiba-tiba menampar siswa di depan dengan hentakan keras. Rekaman peristiwa tindak kekerasan ini pun dalam waktu singkat menjadi viral. Video ini sudah menyebar ke berbagai grup di media sosial.

Menyikapi hal ini, Kepala SMP N 1 Kediri  Sagung Raka Suartini memaparkan, sekolah awalnya akan mengikuti lomba ke tingkat Kabupaten, sehingga sekitar satu bulan siswa mengikuti LKBB. Karena sejak sebulan latihan siswa yang ikut belum ada perkembangan dan kemajuan.

Sehingga pelatih akhirnya memberikan pelajaran kepada siswa yang ikut dengan memberikan dua opsi yakni dengan di tampar atau di suruh push up, namun siswa lebih memilih untuk di tampar, karena jika push up sebanyak 100 kali tidak akan mampu di lakukan dan seluruh siswa yang ikut sebanayak 25 orang akhirnya sepakat maju ke depan kelas untuk di tampar oleh pelatihnya secara bergilir,”jelasnya.

“Begitu juga para siswa yang menyaksikan penamparan dan siswa yang membagikan video itu ke media sosial. Jadi kesalahan ada pada anak yang men-share sebetulnya. Kalau tidak di-share kan sebetulnya tidak ada masalah,” kata Sagung Raka saat di temui di Sekolahnya, Senin (24/9//2018).

Sementara itu menurut Kepada Dinas Pendididikan Pemuda dan Olah Raga Tabanan I Gede Susla mengakatakan,pihak sekolah telah melaporkan dalam pembinaan pelatihnya tidak bermaksud untuk menampar yang bersangkutan karena ingin pelatihan ini lebih disiplin,lebih bagus.

“Itupun saat pelatihan mungkin ada kesalahan anak itu dalam kurun waktu sudah melakukan kegiatan tapi belum ada kemajuan sehingga pelatih menanyakan kepada siswa jika belum bisa melakukan apa yang sudah diajarkan sehingga ada sangsi yang di berikan dan anak dengan spontanitas sepakat untuk di lakukan. Tetapi tidak ada maksud dari pelatih untuk menampar sedemikian rupa. Pada intinya dalam rangka pembinaan mereka untuk mendisiplinkan dan kita serta pihak sekolah juga sangat memahami betul dalam pembinaan karakter ini,”ungkapnya.

Pihaknya juga berharap terhadap pembina guru dan Pembina tidak ada lagi penamparan seperti itu, karena ada di vidiokan sebenarnya tidak ada sampai sejauh itu.

Saat ditanya dalam dunia pendidikan apa di benarkan melakukan penamparan, Susila menyebutkan dalam memberikan sangsi bukan dengan cara penamparan namun ada cara lain misalnya dengan push up, hormat bendera, dan kita lihat juga fisik dari merekan dan kita hanya sifatnya membina, Dan mudah – mudahan ini tidak menjadi hal yang tidak baik dalam dunia pendidikan di Tabanan,”tegas Susila.

“Susila menegaskan tindak lanjut kepada pelatih itu sendiri nanti akan kami komunikasikan dan akan memanggil yang bersangkutan,jika nantinya dalam proses pelatihan dan pendidikan tidak ada yang benar, pihak sekolah juga sangat tidak ingin ada hal yang tidak baik  bagi anak –anak dan tentunya akan memperburuk citra pendidikan di Kabupaten Tabanan,”pungkasnya. (ka)

https://youtu.be/u0RR_z0xjEI

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.