TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Keseriusan Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mengembangkan Desa Wisata Kawasan Nikosake (Nira, Kopi, Salak dan Kelapa) terus berlanjut. Kali ini untuk mensosialisasikan modul transformasi database yang akan dijadikan acuan dalam pengembangan desa wisata berbasis data, digelar Launching Modul Transformasi Database di Desa kawasan Nikosake,di Balai Desa Munduktemu, Rabu (31/10/2018).
Hadir dalam acara tersebut Asisten II Tabanan I Wayan Miarsana, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan Ida Bagus Wiratmaja, OPD terkait, para Camat di Kawasan Nikosake, perbekel serta Direktur Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) I Putu Sugi Darmawan.
Ketua Panitia kegiatan I Kadek Anom Dwi Paramita dalam laporannya menjelaskan, selain untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan modul transformasi database, tujuan kegiatan ini diantaranya untuk menyajikan data dan informasi yang lengkap dan akurat mengenai desa wisata kawasan Nikosake.
“Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kunjungan wisata di desa wisata kawasan Nikosake melalui kemudahan akses data dan informasi mengenai desa wisata kawasan Nikosake Kabupaten Tabanan serta mengembangkan framework data, informasi dan komunikasi di desa Wisata kawasan Nikosake yang kemudian diaplikasikan dalam aplikasi berbasis web.” jelasnya.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menghimpun masukan dari stakeholder dalam merencanakan pengembangan desa wisata kawasan Nikosake melalui modul transformasi database di desa kawasan Nikosake.
Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh I Wayan Miarsana memberikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat. DIkatakannya kegiatan ini dapat memberikan masukan-masukan positif dalam rangka pengembangan desa kawasan Nikosake.
“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk mengikuti dan memberikan masukan positif dalam rangka pengembangan kawasan Nikosake.
Dikatakannya, salah satu strategi dalam mewujudkan Tabanan Serasi sesuai dengan Perda 11 tahun 2017 tentang RPJMD Semesta Berencana 2016-2021 tertuang dalam misi ke lima yaitu “Memperkuat Birokrasi Yang Berorientasi Kinerja, Transparan, dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi Informasi” dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang transparan, efektif, dan efisien, maka diharapkan pembangunan dapat dilaksanakan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
“Dalam mewujukan misi tersebut salah satu strateginya yaitu penyediaan infrastuktur IT. Perkembangan teknologi informasi yang terstruktur di sektor pemerintahan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik.” katanya.
Dalam rangka pemerataan pembangunan di Kabupaten Tabanan, telah mulai dikembangkan kawasan Nikosake yang ditetapkan dalam surat keputusan Bupati Nomor 180/178/02/HK&HAM/2018 tentang lokasi pengembangan agribisnis terintegrasi berbasis kearifan lokal dan pariwisata kawasan Nikosake.
Kawasan Nikosake termasuk dalam Kawasan Prioritas Pembangunan Nasional (KPPN) dimana dari 23 desa di kawasan KPPN baru 5 desa yang dikembangkan sebagai pilot project dengan masing-masing produk unggulannya yaitu Nila, Kopi, Salak dan Kelapa.
“Kelima desa tersebut antara lain Desa Wanagiri, Belimbing, Sanda, Muinduktemu dan Lumbung Kauh. Melalui pengembangan kawasan nikosake diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat nikosake sejajar dengan masyarakat di kawasan timur Tabanan.” jelasnya.(rls)